Seperti apa Makanan dan Olahraga yang Cocok untuk Penderita Thalassemia?

Thalassemia adalah kelainan genetik yang membutuhkan perawatan transfusi darah dan terapi kelasi. Penting bagi penderita thalassemia untuk setia pada jadwal transfusi darah dan terapi kelasinya. Ini dilakukan guna mencegah anemia berat dan kemungkinan kerusakan organ akibat kelebihan zat besi.

Bagi orang yang hidup dengan thalassemia, sangat penting untuk mengetahui bahwa gaya hidup sehat berarti “mengelola gangguan”, serta membuat pilihan yang sehat. Berbicara tentang gaya hidup, tentu tidak lepas dari makanan dan olahraga. Namun ternyata, tidak sembarang jenis makanan juga latihan fisik yang bisa dilakukan penderita thalassemia.

Ini dikatakan Caecillia Maria Natasha (Tasha), seorang penyintas dari Thalassemia Movement dalam diskusi bersama Komunitas Paprika Loca Rabu (22/5) lalu. Berikut ini adalah rekomendasi makanan dan olahraga yang disarankan untuk para penyintas thalassemia:

Membatasi Makanan dengan Kandungan Zat Besi

Karena terlalu banyak zat besi dapat menumpuk di dalam darah, makanan yang mengandung banyak zat besi mungkin perlu dibatasi. Zat besi dapat ditemukan dalam daging, ikan, dan beberapa sayuran semisal bayam.

BACA JUGA: Pastikan Protein dan Sayur Untuk Menu Sahur Berkualitas

Jenis makanan lain, seperti sereal dan jus jeruk, mungkin mengandung zat besi tambahan. Orang dengan thalassemia harus berdiskusi dengan dokter, bagaimana batasan konsumsi asupan zat besi yang  harus dilakukan.

Dr Sunil Gupta, Senior Consultant (Paediatrics) dari Saroj Super-Speciality Hospital, menyarankan untuk menghindari semangka, kurma, kismis, daging merah dan kacang-kacangan. Tasha sendiri berpendapat sebenarnya boleh-boleh saja mengonsumsi makanan ini tapi harus dikontrol dengan serius.

Olahraga yang Tidak Rentan Cedera

Sebagian besar orang dengan thalassemia mungkin mengalami kesulitan untuk berpartisipasi dalam bentuk olahraga yang rentan kontak fisik. Jika seseorang dengan thalassemia memiliki masalah dengan persendiannya, pilihan olahraganya harus yang slow seperti yoga, berenang, atau aerobik air.

Olahraga keras seperti taekwondo, muaythai, bahkan lari sebaiknya dihindari. Tulang penyintas thalassemia yang ringkih jadi sangat berisiko bila melakukan olahraga yang atraktif.

Mood Memengaruhi Kesehatan

Mood ternyata juga sangat berperan terhadap ketahanan dan kestabilan kondisi penyintas Thalasemia. Seperti yang diceritakan Tasha, kadar hemoglobinnya kerap rendah saat sedang ujian tetapi kembali bagus ketika perasaannya sedang bahagia.

Memiliki hubungan yang hangat dan suportif adalah bagian penting dalam kehidupan penyintas thalassemia. Termasuk juga relasi romantis dengan lawan jenis. Penelitian dari Loyola University Health System mengungkapkan kalau jatuh cinta dapat meningkatkan hormon serotin dan dopamin yang memberikan sensasi bahagia serta mood berbunga-bunga.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Thalassemia