Daftar Istilah Ramah Lingkungan Dan Artinya

Rasanya semakin hari makin banyak istilah di dunia ramah lingkungan. Sebagian disebabkan karena inovasi, jadi perlu diciptakan istilah baru untuk menjelaskannya, sebagian lagi karena dunia marketing memerlukannya untuk memasarkannya kepada dunia.

Sayangnya terkadang istilah-istilah itu bukan diciptakan agar konsumen menjadi lebih jelas, tapi malah mengaburkan atau bahkan menggiring ke arah lain (greenwashing). 

Nah, untuk meningkatkan pengetahuan dan terhindar dari jebakan greenwashing, kami mendaftar beberapa istilah yang bisa dijadikan contekan di kala kamu menemukan istilah-istilah ini di produk yang mau kamu beli.

Ini penting banget karena kalau kamu enggak tau artinya apa, kamu bisa membayar lebih mahal untuk klaim yang sebenarnya enggak ada.

Misalnya saja kalau kamu lagi mau beli bahan kain atau tekstil, harganya mahal banget karena katanya pakai katun organik, tapi waktu kamu tanya, bahan tersebut tidak punya sertifikasi yang membuktikannya. Salah satunya adalah sertifikasi GOTS (lihat di bawah artinya).

Nah dengang pengetahuan ini kamu akan jadi konsumen yang lebih berwawasan.

Kumpulan istilah ini kami sebut JARRING alias jargon ramah lingkungan. Kontennya akan terus bertumbuh mencakup berebagai macam sektor industri, karena setiap sektor memiliki istilah ramah lingkungannya masing-masing.

Terkadang kami menambahkan pengertian kami jika kami pikir itu akan membuat kamu jadi lebih mudah mengerti.

ISTILAH RAMAH LINGKUNGAN 

  •  Gaya hidup berkelajutan atau Sustainable lifestyle

Gaya hidup berkelanjutan adalah menjalankan hidup dengan kesadaran dan berpikir dalam jangka panjang, karena hampir semua tindakan yang kita lakukan memiliki dampak pada lingkungan dan orang lain. Jadi mengadopsi sustainable lifestyle antara lain berarti:

  • Sadar kalau ada sumber daya alam yang terbatas, sehingga kita harus bijak menggunakannya.
  • Lebih cermat ketika membeli barang/jasa. Kita tak hanya melihat fungsinya, tapi juga siklus hidup barang tersebut atau dampak lingkungan yang disebabkan layanan tersebut.
  • Eco before Ego. Menempatkan keberadaan kita sebagai bagian dari lingkungan, bukan entitas yang terpisah, apalagi sebagai “penguasa” yang bisa memperlakukan lingkungan atau mengeksploitasi sumber daya alam seenaknya.
  • Fair Trade/ Perdagangan yang Adil

logo perdagangan yang adil

Perdagangan yang adil adalah gerakan sosial yang terorganisir. Tujuannya adalah untuk membantu negara-negara berkembang mencapai kondisi perdagangan yang lebih baik dan mengadopsi proses yang berkelanjutan. Garmen atau kain yang bersertifikat “Fair Trade” harus memenuhi seperangkat kriteria tertentu dalam biaya produksi dan perdagangannya.

Secara produksi, garmen/kain yang bersertifikasi Fair Trade berarti memberikan upah yang adil bagi pekerjanya, dipanen dan diproduksi secara berkelanjutan dan memberikan harga perdagangan yang adil. Ini sebabnya kita lihat banyak produk yang mencantumkan “Fair Trade” pada kemasannya, memiliki harga yang sedikit lebih tinggi dibanding produk biasa, biaya tambahan itu adalah untuk mendukung pekerja dan negara asalnya. 

  • Global Organic Textile Standard (GOTS)

Logo Gots organik

Gots adalah kependekan daro Global Organic Textile Standard atau seperangkat standar yang disepakati secara internasional untuk untuk menetapkan apakah sebuah kain dan tekstil bisa disebut organik atau tidak. Jadi kalau kamu ragu apakah suatu kain benar organik atau tidak, cara paling mudah adalah melihat sertifikasinya, karena hanya tekstil yang terbuat dari setidaknya 70% serat organik yang dapat diberikan sertifikasi GOTS.

  • Low Impact Dyes

Pewarna low impact adalah pewarna yang tergolong ramah lingkungan. Secara umum, istilah ini berarti mereka tidak mengandung racun atau mordan berbahaya dan membutuhkan lebih sedikit pembilasan dan memiliki tingkat penyerapan tinggi yang mengurangi jumlah limbah air.

  • Up-cycled leather

Up-cycled leather adalah kulit yang didaur ulang menjadi produk lain yang bertambah nilainya.

Kalau pada sebuah tag produk ada kalimat yang mengatakan “menggunakan up-cycled leather” ini bisa jadi  artinya salah satu di bawah ini:

  • produk tersebut menggunakan kembali kulit dari produk yang sudah ada,
  • produk tersebut memakai kulit dari hewan yang meninggal secara alami,
  • produk tersebut memakai kulit dari kulit-kulit hewan yang tidak digunakan oleh industri daging

Tujuannya adalah mengurangi kebutuhan untuk memproduksi kulit segar.

  • Tencel

logo tencel ramah lingkungan

Tencel adalah serat buatan alami. Tencel terbuat dari bubur kayu yang dihasilkan dari perkebunan pohon yang dipelihara secara berkelanjutan, biasanya pohon kayu putih, cemara, beech, dan birch. Proses pembuatannya menggunakan konsep closed-loop production, yaitu mengubah pulp menjadi serat selulosa dan mengolah kembali sisa pembuangan menjadi energi untuk berproduksi kembali. Proses ini mampu meminimalisir jumlah buangan dan konsumsi energi yang lebih rendah daripada serat lainnya.

  • Pewarna alami

Pewarna alam adalah senyawa berwarna yang bersumber dari sumber daya alam. Tidak ada bahan tambahan kimia yang diperlukan untuk membuat pewarna berwarna.

  • Water-based ink

Tinta berbasis air digunakan untuk sablon. Tinta ini tidak mengandung PVC dan ftalat yang dapat berbahaya bagi lingkungan. Tinta berbasis air tidak memerlukan pelarut untuk membersihkan layar cetak karena residu dapat dihilangkan dengan air. Ini sebabnya tinta berbasis air disebut sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan.

  • Slow Fashion / Fashion Lambat

Slow fashion selaras dengan sustainable fashion, yaitu konsep yang mempertimbangkan aspek manusia, lingkungan, dan binatang. Konsep ini berlawanan dengan Fast fashion. Alih-alih mementingkan tren, slow fashion mementingkan kualitas pakaian agar pakaian awet dipakai dalam waktu yang lama.

  • Low Emission / Zero Emission

Emisi karbon mengacu pada pelepasan gas karbon dioksida ke atmosfer sebagai akibat dari aktivitas alam atau manusia. Sejumlah besar emisi ini berkontribusi pada perubahan iklim. Mode transportasi yang rendah emisi contohnya adalah sepeda.  Jadi jika sebuah brand mengklaim produknya “low emission” atau “zero emission”, artinya emisi yang dihasilkan dari aktivitas bisnisnya, rendah atau nol.

  • Sustainable Design / Desain Berkelanjutan

Sering juga disebut “desain hijau”, desain berkelanjutan melibatkan perancangan infrastruktur dan produk yang mempertimbangkan aspek lingkungan,  desain berfokus untuk meminimalisir penggunaan energi, limbah, dan dampak berbahaya yang ditimbulkan bangunan terhadap lingkungan.

  • Carbon Footprint / Jejak Karbon

Jumlah karbondioksida yang dihasilkan seseorang atau industri.

  • Compostable / Bisa dikompos

Bahan yang bisa terurai menjadi tanah. Tidak mengandung racun sehingga aman dimasukkan komposter dan bisa mendukung kehidupan tanaman. Jargon “compostable” banyak ditemui di alat makan seperti sendok atau sedotan, juga kemasan produk makanan, minuman, atau kosmetik.

  • Free Range

Free range adalah metode bertani yang membiarkan hewan berkeliaran bebas di area yang cukup luas, alih-alih dikurung di dalam kandang. Metode ini dipercaya menghasilkan hewan-hewan yang lebih sehat dan dengan demikian menghasilkan produk yang lebih baik dibanding hewan-hewan yang dipelihara dalam kandang atau berdesak-desakan.

  • Greywater

Greywater adalah air limbah yang dihasilkan dari sistem perpipaan non-toilet seperti wastafel, mesin cuci, pancuran dan bak mandi. Jika ditangani dengan benar, air ini sebenarnya dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

  • Biodegradable

Biodegradable adalah bahan atau material yang terurai dengan bantuan mikroorganisme.

  • Degradable 

Degradable adalah bahan atau materi yang terurai melalui reaksi kimia bukan melalui aktivitas mikroorganisme.

 

 

 

 

 

 

Bagikan Informasi ini:

WhatsApp
Facebook
Telegram
Twitter
LinkedIn