Mengapa Kita Selalu Makan Lebih Banyak Menjelang Saat Lebaran Tiba?

Ya, Lebaran atau perayaan hari raya lainnya cenderung membuat kita makan dua kali lebih banyak dari biasanya. Tapi, makanan enak saja bukan alasan, karena ada penjelasan ilmiah di balik kebiasaan makan sekenyang-kenyangnya saat merayakan sesuatu.

Kenapa Kita Makan?

Menurut Brian St. Pierre, M.S., RD, CSCS, pakar nutrisi dan diet dari University of Maine, kita makan karena dua alasan yaitu:

  1. Homeostatis

Makan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan tubuh demi menjaga keseimbangan sistem biologis tubuh.

  1. Hedonis

Ketika kita makan untuk kesenangan (alias hedonisme), atau untuk mengelola emosi. Sebagian besar pola makan merupakan campuran dari homeostatis dan hedonis. Karenanya rasa lapar dan pola makan terbentuk oleh beberapa faktor, termasuk:

Pengalaman dan Rasa

Ternyata urusan gagal membaca sinyal bukan hanya tentang cinta saja tapi juga perut. Seperti yang terangkum dalam Journal of Consumer Psychology yang ditulis oleh Brian Wansink dan Pierre Chandon, ada beberapa faktor yang membuat perut tidak mengirimkan sinyal kenyang dan terkait dengan perayaan seperti Lebaran, faktor tersebut adalah:

  1. Kelezatannya

Makanan yang enak (makanan lezat) mengacu pada makanan yang memiliki kapasitas untuk merangsang nafsu makan dan mendorong kita untuk makan lebih banyak. Jenis makanan ini cenderung bergula, berlemak, dan asin.

Semakin enak rasanya, maka semakin banyak juga porsi yang kita makan. Makanan yang enak dapat mengaktifkan sirkuit rasa senang di otak yang membuat Anda ingin mengecapnya terus menerus. Ya, ingat kan saat terakhir kali Anda nambah saat makan opor? Ini yang terjadi.

  1. Porsi Memengaruhi

Semakin besar porsinya, semakin banyak yang Anda makan. Ini juga termasuk ukuran piring yang digunakan. Ketika orang disajikan sebagian dari makanan, mereka cenderung berasumsi bahwa ukuran porsi menentukan jumlah makanan yang masuk akal untuk dimakan.

Ini dikuatkan oleh hasil penelitian yang terangkum di National Center for Biotechnology Information, bahwa menggunakan piring makan yang besar dapat mendorong Anda untuk makan lebih banyak.

  1. Variasi yang Banyak

Variasi makanan dapat meningkatkan nafsu makan. Ketika orang mengonsumsi berbagai makanan, mereka cenderung makan berlebihan. Makanan yang bervariasi bertindak sebagai rangsangan baru dan memperlambat proses kenyang.

Ini menjelaskan mengapa perut Anda selalu punya ruang untuk dessert. Kecenderungan untuk mencari dan memberikan respons terhadap variasi makanan adalah insting natural tubuh untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang.

BACA JUGA: 4 Rekomendasi Makanan Tradisional Indonesia Sebagai Menu Sahur dan Berbuka Puasa

Makanlah Sewajarnya…

Meski begitu, keriaan Lebaran tidak melulu harus dirayakan dengan makan yang berlebihan bukan? Nabi Muhammad dalam hadisnya mengatakan, makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Selain sunnah nabi, makan berlebihan juga berisiko terhadap kesehatan.

Seperti yang dikatakan oleh Dr. Rachel Vreeman, asisten profesor pediatri dari University School of Medicine di Indiana,  perut manusia biasanya dapat menampung sekitar 1 -1,5 liter makanan dan minuman.

Ini adalah titik di mana kita mulai merasa tidak nyaman, penuh. Kemungkinan maksimal kapasitas tampungan perut bisa tahan sampai 3 liter namun dalam beberapa kasus, perut akan meledak saat menampung 4 – 5 liter makanan.

Walaupun situasi ini termasuk langka, namun seperti yang Anda ketahui makan berlebihan dapat menyebabkan kenaikan kolesterol, gula darah, berat badan, serta masalah kardiovaskular lainnya.

Maka dari itu mari kita menyantap makanan dengan wajar dan sadar! Demikian dari artikel “Sering Makan Lebih Banyak Saat Lebaran”

BACA JUGA: Makanan Untuk Dinikmati Bukan Ditakuti