Sharing Session With Tempe

Priyanto Agus, pemilik Agus Tempe, memberi pencerahan tentang kebaikan Tempe. Seperti apa tempe yang baik dan tidak GMO. Lalu apa itu GMO dan dampaknya bagi kesehatan, berikut ‘obrolan’ kami:

Priyanto Agus: “Terima kasih sudah dipercaya diundang masuk grup ini, dan berkesempatan bisa berbagi…”

PaprikaLoca: “Sama-sama Pak terima kasih juga. Dan di kesempatan ini, pak Agus juga bisa ya pak tolong jelaskan tentang GMO dan kaitannya dengan kesehatan.”

PaprikaLoca: “Pak Agus, merupakan artisan tempe yang sangat concern dengan GMO. Naah pak Agus juga pastinya mahir membuat tempe sehat.

Seperti apa dan bagaimana cara memilih kedelai yang baik. Silakan teman-teman kalau ada yang mau bertanya ?”

Priyanto Agus:

Mengenal lebih dekat mengenai Organisme Hasil Rekayasa Genetika (GMO)

Organisme hasil rekayasa genetika (GMO) dapat didefinisikan sebagai organisme (yaitu tumbuhan, hewan atau mikroorganisme) dimana bahan genetik (DNA) telah diubah dengan cara yang tidak terjadi secara alami dengan perkawinan dan / atau rekombinasi alami.

Mengapa makanan GM diproduksi?

Makanan transgenik dikembangkan – dan dipasarkan – karena ada beberapa keuntungan yang dirasakan baik oleh produsen maupun konsumen dari makanan ini.

Ini dimaksudkan untuk diterjemahkan ke dalam produk dengan harga lebih rendah, manfaat lebih besar (dalam hal daya tahan atau nilai gizi) atau keduanya.

Tujuan Pengembangan Tanaman

Salah satu tujuan pengembangan tanaman berdasarkan organisme transgenik adalah memperbaiki perlindungan tanaman.

Tanaman GM yang saat ini dipasarkan terutama ditujukan untuk meningkatkan tingkat perlindungan tanaman melalui ketahanan terhadap penyakit tanaman yang disebabkan oleh serangga atau virus atau melalui peningkatan toleransi terhadap herbisida.

Apa isu utama yang menjadi perhatian kesehatan manusia?

Sementara diskusi teoretis telah mencakup berbagai aspek, tiga isu utama yang diperdebatkan adalah potensi untuk memancing reaksi alergi (alergi), transfer gen dan penyimpangan.

Protokol untuk pengujian makanan GM telah dievaluasi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan WHO.

Tidak ada efek alergi yang ditemukan sehubungan dengan makanan GM yang saat ini ada di pasaran.

Transfer gen dari makanan GM ke sel tubuh atau bakteri di saluran cerna akan menimbulkan kekhawatiran jika materi genetik yang ditransfer mempengaruhi kesehatan manusia.

Ini akan sangat relevan jika gen resistensi antibiotik, berpindah ke individu yang mengkonsumsi makanan tersebut.

Meskipun kemungkinan transfer rendah, penggunaan teknologi transfer gen yang tidak melibatkan gen resistensi antibiotik diharuskan oleh FAO dan WHO.

Apakah makanan GM aman?

Masing-masing organisme GM mencakup gen berbeda yang disisipkan dengan cara khusus. Ini berarti bahwa makanan GM individual dan keamanannya harus dinilai berdasarkan kasus per kasus dan tidak memungkinkan untuk membuat pernyataan umum mengenai keamanan semua makanan GM.

Makanan transgenik yang saat ini tersedia di pasar internasional telah melewati penilaian keselamatan dan tidak terbukti menghadirkan risiko bagi kesehatan manusia.

Selain itu, tidak ada efek pada kesehatan manusia yang ditunjukkan sebagai akibat konsumsi makanan semacam itu oleh masyarakat umum di negara-negara di mana mereka telah disetujui.

Makanan apa yang biasa dilakukan rekayasa genetika?

Saat ini semua negara Asia tidak menanam produk GM, produk GM biasa berasal dari Amerika Serikat, di mana sebagian besar berupa jagung, canola, alfalfa, kedelai dan bit. Apabila anda khawatir, hindari produk-produk tersebut terutama yang berasal dari Amerika Serikat.

Perlukah kita khawatir tentang makanan GM?

Saat ini tidak ada negara di Asia yang menanam hasil produk GM, jadi kita belum perlu khawatir.

Namun demikian dengan perubahan iklim, populasi yang semakin besar dan kebutuhan nutrisi yang meningkat, nampaknya organisme GM menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi permasalahan dunia.

Saat ini masih banyak kontroversi terkait GM, ODAI perlu menyikapinya dengan cara yang cerdas, baca referensi dari sumber yang memadai, diskusikan dengan dokter anda dan yang paling penting adalah dengarkan respons tubuh anda sendiri.

Bunga Sirait: “Malam Pak agus, yang tempenya enak…? pertanyaan umum pasti banyak yang pengen tahu bagaimana membedakannya pak yang GMO dan yang bukan. Dari bentuk atau dari rasa ketahuan gak sih?”

Priyanto Agus: “Hehehe…makasih mbak Bunga…atas pujiannya… Sebenarnya saya mengedepankan sehat, kalau enak itu BONUS..?”

Untuk membedakan aku kasih fotonya yaaa…

Tempe Lokal dan GMO
Tempe Lokal dan GMO

PaprikaLoca: “Wah lebih besar yg GMO yah”

Priyanto Agus: “Bukan ukuran yang jadi cirinya…karena banyak varietas lokal banyak yang besar juga, seperti jenis Grobogan, Wilis, dan Anjasmara… Yang perlu diperhatikan bentuk bulirnya.

PaprikaLoca: “Ooh ada foto yg lebih jelas pak. Bulirnya seperti apa”

Priyanto Agus: “Bisa dilihat langsung kalau pas ke pasar aja…foto kadang “menipu” mata…”

Yang GMO cenderung bulat dan mata lembaganya berwarna hitam. Sedangkan lokal, cenderung lonjong, dan agak pipih…mata lembaganya hampir sama dengan warna kulit arinya…

Caroline Prasetyana: “Sekedar sharing aja, kalo menurut saya tempe dan tahu yang sehat dan organik non GMO itu paling mudah dibedakan sekalipun oleh mereka yang baru belajar hidup sehat atau mengasah lidah.

Kentara banget. Mungkin secara awam, mata bisa salah tapi kalo lidah pasti berasa.”

Priyanto Agus: “Nah ini ada pengalaman dari sisi taste…? Kira-kira sama dengan makan sayuran yang organik dengan yang pakai pestisida dan pupuk sintetik…”

Caroline Prasetyana: “Betul. Kalo masih baru saya rasa kalo sayur juga agak susah. Dari pengalaman saya waktu masih belajar dulu, yang paling gampang itu tahu, tempe dan ayam kampung.

Nah saya mau nanya ke Pak Agus, kenapa ya tempe koro kalo sudah dingin jadi keras.

Apakah memang karakternya seperti itu? Sama seperti kacang merah yang juga seperti itu.

Karena kadang bosen juga kedelai lagi kedelai lagi. Kalo kacang ijo kan enak, bisa krispi. Duhhh jadi kangen tempe kacang ijo.”

Priyanto Agus: “Sepertinya tempe kedelai juga sama… Dianjurkan dikonsumsi selagi hangat…

Karakter koro agak khas… Agar empuk, diperpanjang fermentasinya…boleh diluar/suhu ruang atau dalam kondisi disimpan di kulkas..”

Caroline Prasetyana: “Memang yang namanya gorengan enaknya dimakan hangat. Tapi kalo menurut saya tempe kedelai dalam kondisi dinginpun masih empuk.

Nah koro apalagi koro benguk kadang keras. Kenapa itu?”

Priyanto Agus: “Koro benguk yang empuk varietas kecil…yang kacangnya besar, agak keras.

Sambil menunggu pertanyaan, aku lanjut tentang manfaat tempe mentah yaaa… Diatas disinggung mbak Caroline, setelah digoreng jadi keras…kenapa gak dimakan mentah saja? Banyak lho manfaat mengkonsumsi tempe mentah… Kalau disini banyak ibu-ibu, pasti suka dong kalau kelihatan awet muda…?

Bunga Sirait: “bapak-bapak juga suka kalli paakk ?”

Priyanto Agus: “Yang usianya dibawah 50 th, kurang bagus… karena didalam tempe ada kandungan Fitoestrogen…”

Bunga Sirait: “Kurang bagusnya gmn? Jadi laki2 di bawah 50 th ga disarankan makan tempe, atau tempe “mentah”?”

Priyanto Agus: “Menurut pendapat dokter, karena *fitoestrogen* yang dikandung tempe bisa berefek kurang baik pada pria pada usia subur.”

Caroline Prasetyana: “Kalo bikin sambel tempe saya selalu raw, jadi ga mengandung minyak lagi.

Tapi kalo koro belum pernah coba. Dengan syarat organik dan non GMO ya. Kalo ga jelas ga berani saya. Beli tempe tahu di pasarpun ngeri ngeri.

Priyanto Agus: “Mesti coba, koronya juga…? Betul…karena kita tidak tahu faktor kebersihan dalam proses pembuatannya…

Selain memberikan efek cantik sehat, tempe juga memberi efek anti jerawat, anti keriput dan kerontokan rambut. Sebagai pendamping sangat dianjurkan untuk mengonsumsi jambu biji.”

Caroline Prasetyana: “Apa hubungan antara tempe sama jambu merah?”

Priyanto Agus: “Sama sama memberikan efek kecantikan kulit…

Jika ada temen-teman yang punya asam urat, apakah boleh mengkonsumsi tempe?

Jawabannya, boleh.. Karena, selama proses fermentasi pembuatan tempe oleh kacang kedelai akan menghasilkan enzim peptidase dan protease yang mampu menguraikan protein menjadi asam amino.

Jika kemudian asam amino semakin meningkat hingga 7,3%-12% maka hal tersebut akan membuat protein yang ada dalam tubuh lebih mudah untuk dicerna dan hasil metabolisme protein yaitu asam urat akan menurun.

Tambahan lagi…kalau kena CA, apakah boleh mengkonsumsi Tempe, khususnya bahan kedelai?

Dari beberapa sumber, saya mendapat saran, ternyata juga diperbolehkan, kecuali untuk penderita yang breast kanker.

Alasannya, karena dalam Tempe kedelai masih ada estrogen nya, yang bisa menaikkan hormon estrogen wanita…dan itu sangat membahayakan pertumbuhan sel kanker…

Kembali ke topik GMO…sebenarnya masih debatable…saya punya 100 link yang pro dan kontra…

Yang berargumen, semuanya pakar, bergelar doktor… Tapi kembali ke diri kita, untuk memilih.”

Caroline Prasetyana: “Maaf kalo menurut customer saya yang kena miom atau kista, semua makanan yang difermentasi dilarang. Engga tau bener salahnya cuma senang aja kalo bisa tukar pikiran sama banyak orang.”

Priyanto Agus: “Dari sudut agama, juga ada larangan…jangankan hasil rekayasa…bagi wanita yg memotong alis saja gak disarankan…?

Benar…kebanyakan masyarakat, termasuk dokter, berpegang pada larangan kacang-kacangan…

Sedangkan kacang dalam bentuk raw dan setelah difermentasi, termasuk tempe, tauco dll…sudah berubah bentuk susunan biologisnya…

Jadi sangat beda sekali antara raw, dan fermented bean… Tapi semua terpulang kepada diri kita masing2…

Karena saya menganut semua solusi harus secara Holistik. Antara Body, Soul, and Mind harus selaras…

Jika pikiran kita mendapat informasi yang dianggap benar, yaaa…jalankan…?

Caroline Prasetyana: “Seperti hal nya bawang-bawangan, yang satu mengatakan itu bagus sementara yang lain ga konsumsi. Kemarin pas ke vegan festival saya sempet diskusi dengan beberapa tenan.”

Priyanto Agus: “Bisa apa saja…makanya jika sampai hari ini diberi kesehatan, kita harus bersyukur kepada pencipta kita…

Karena tiap ciptaanNya sangat unik, satu sama lain berbeda, termasuk pola makannya…asupannya…

Ada satu yang sering dilupakan, yaitu penggunaan Herbisida pada tanaman GMO. Kalau di pertanian kita kenal dengan nama ROUNDUP. Kandungannya bernama Glyphosate… Sangat tidak bagus untuk wanita hamil.

BACA JUGA : Makan Tempe “Mentah” Baik Untuk Otak Kedua

Penutup 

Priyanto Agus: “Pertama saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk berbagi.

Semoga apa yang telah saya sampaikan diatas bermanfaat dalam menjaga kesehatan kita dari sisi asupan.

Jika ada tulisan saya yg kurang berkenan, mohon maaf. Dan jika ada yang ingin bertanya langsung/japri, silahkan, anytime… Selamat malam, terima kasih…???

PaprikaLoca: “Terima kasih Pak Agus atas kesempatannya sudah berbagi di sini. Sukses selalu pak. Salam sehat!

Priyanto Agus: “Sama-sama…Makasih juga sudah mengundang saya…. Salam Tempe…?. Aku tambahi yaaa…Jus Tempe lebih baik dari yoghurt..”

Kesimpulan

Artikel ini adalah rangkuman percakapan dalam diskusi Whats App Group antara Agus dan anggota Komunitas Paprika Loca!

Diskusi seputar isu kesehatan diadakan tiap Rabu malam Pk.19.00 – 21.00. Jika Anda ingn bergabung, Anda bisa menghubungi Whatsapp ke +62 813-1515-9860 atau melalui link berikut ini : http://bit.ly/PaprikaLoca_WAG

TONTON JUGA: Tempe Lebih Baik Daripada Daging? Ini Kata Ketua Masyarakat Vegetarian Indonesia!