Paleo, jenis diet yang sudah ada sejak 40 tahun lalu saat ini masih digandrungi dan di tengah banyaknya jenis diet lain, diet ini masih menjadi yang paling populer di Amerika Serikat.

Seperti umumnya jenis diet lain, Paleo naik daun karena para bintang Hollywood seperti Megan Fox, Jessica Biel, Miley Cyrus, dan Matthew McConaughey.

  • Dari mana asal Paleo Diet?

Dr. Loren Cordain, salah satu peneliti dan penulis tentang paleo diet dan evolusi obat-obatan menjelaskan bahwa pola makan Paleo berkaca pada pola makan manusia jaman batu.

Paleo mempercayai bahwa nenek moyang kita, homo sapiens, lebih banyak mengkonsumsi daging, yaitu lebih dari 55%, meskipun tidak ada landasannya dalam penelitian arkeologi. Beberapa buku yang juga mendukung konsep ini sejak taun 1970, diantaranya adalah :

  • The Stone Age Diet
  • The Paelo Diet “Lose weight…eating the food you were designed to eat”
  • The Primal Blueprint “Reprogram your genes…maximum longevity”
  • The New Evolution Diet “Evolution Diet”
  • NeanderThin “Eat like a caveman”

Menurut Paleo diet, pola makan modern tidak baik untuk tubuh kita dan dapat menyebabkan banyak penyakit, sehingga, dalam tujuannya untuk meningkatkan kesehatan, kita perlu kembali ke pola makan yang dilakukan oleh nenek moyang kita pada jaman paleolitikum, yaitu 2,5 juta sampai 10.000 tahun yang lalu.

Paleo diet dijelaskan secara berbeda pada beberapa buku, tetapi pada dasarnya memiliki konsep yang sama, yaitu jenis ini kebalikan dari piramida makanan yang dianjurkan oleh USDA (United State Departement of Agriculture) sebagai panduan untuk pola makan sehat.

Dalam paleo diet, kita tetap diizinkan untuk mengkonsumsi lemak, tetapi tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi biji-bijian.

Hal ini tergambar pada piramida paleo yang menjadikan daging sebagai dasarnya. Sementara sayuran bertepung dan biji-bijian menepati posisi puncak piramida atau menjadi jenis makanan yang perlu dihindari atau dikurangi.

Paleo diet dilandaskan pada kepercayaan bahwa pada dasarnya manusia merupakan pemakan daging. Padahal, pada kesehariannya, kita lebih banyak mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan dibandingkan dengan daging.

Makanan-makanan yang dianjurkan dalam paleo diet :

  • Daging dang telur
  • Seafood dan ikan
  • Biji dan kacang
  • Sayuran hijau
  • Produk regional
  • Umbi-umbian, seperti ubi dan ubi jalar (dalam versi yang lebih modern)

Makanan yang tidak diperbolehkan dalam Paleo diet :

  • Makanan olahan
  • Dairy
  • Biji-bijian (gandum, pasta, dan cereal)
  • Gula, fruktosa, atau pemanis lainnya
  • Kacang-kacangan (beans)

Sebagian besar paleo diet dilakukan tanpa mengkonsumsi minyak yang diekstrak dengan bahan kimia tertentu atau bahan-bahan yang tidak alami.

Selain itu, karena biji-bijian dan makanan olahan tidak dikonsumsi, maka diet ini dangat dianjurkan bagi yang menghindari gluten.

Paleo diet tidak melakukan penghitungan kalori. Hal ini karena diyakini bahwa makanan paleo mengandung lebih banyak nutrisi, sehingga kita memiliki kemungkinan lebih sedikit untuk makan secara berlebihan.

Paleo diet juga diklaim:

  1. Dapat mengurangi inflamasi,
  2. Mengontrol tekanan darah,
  3. Mengurangi oksidasi stress,
  4. Meningkatkan perlindungan terhadap penyakit neurodegeneratif.

Tidak hanya itu, beberapa klaim menyebutkan bahwa Paleo diet dapat dijadikan pilihan bagi mereka dengan diabetes karena diet ini dapat mengurangi glukosa dan level insulin. Ya, agak mirip dengan klaim diet Ketogenik.

Meskipun paleo diet memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kesehatan, kita tidak dapat melakukannya sama persis dengan nenek moyang kita 20.000 tahun yang lalu.

Hal ini karena, banyak tumbuhan dan hewan yang dahulu dikonsumsi oleh mereka sudah punah ataupun sudah berbeda pada masa kini.

Salah satunya, nenek moyang kita dulu memakan daging organ dan sumsum tulang yang merupakan sumber dari kalsium yang mudah diasimilasi.

Kaldu tulang dan sumsum tulang sendiri, kini sudah jarang dikonsumsi, meskipun sudah banyak konsultan kesehatan yang merekomendasikannya.

Dalam melakukan paleo diet yang sebenarnya, maka kita perlu untuk kembali mencari makanan.

Sayangnya, tidah hanya waktu yang menjadikan hal ini sulit untuk dilakukan. Beberapa tanaman yang kelihatannya bisa dimakan mengandung racun yang seringkali tidak kita ketahui.

Kita kadang melakukan kesalahan dengan jamur, buah beri, atau beberapa jenis tumbuhan liar yang bisa memberikan akibat fatal.

Beberapa tanaman juga hanya dapat dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit karena ketika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, mereka dapat membahayakan.

Rintangan lainnya yang membuat gaya hidup mencari makan sulit untuk diterapkan adalah ekosistem saat ini tidak dapat menahan 7 miliar orang yang secara tiba-tiba berubah untuk berburu dan menanam makanan.

Berangkat dari fakta-fakta tersebut, kita tidak perlu untuk melakukan paleo diet sama persis dengan yang dilakukan oleh nenek moyang kita. Setidaknya, kita dapat meniru gambaran besar dari pola makan ini.

Paleo diet bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi gadum dan karbohidrat, dan mengkonsumsi lebih banyak protein dan serat.

Makanan Paleo juga banyak terdiri dari makanan segar, bahkan mentah. Tetapi, jika dilihat dari sisi lainnya, diet ini sebenarnya kurang beragam dan kurang sehat dibandingkan dengan pola makan kita saat ini.

Pola makan nabati yang beragam, segar, organic, dan terdiri dari 80% makanan mentah merupakan diet yang paling sehat.

80% dari pola maka kita sebaiknya terdiri dari sayur dan buah yang segar, mentah, dan organik.

Pola makan yang baik juga temasuk di dalamnya asam lemak omega 3 ataupun lemak sehat lainnya, seperti minyak zaitun dan minyak kelapa.

Dan, hindari makanan olahan, perasa dan pewarna tambahan, BHA, BHT, MSG, GMOs, minyak trans, gula olahan, dan kurangi konsumsi kafein.

Kita bisa mengadopsi mindset dari diet ini dalam pola makan harian, yaitu, kita perlu kembali mengkonsumsi makan alami.

Salah satu caranya adalah dengan tetap mengkonsumsi 80% makanan segar dalam satu hari.

Baca juga: