Anda pernah dengar lagu lawas Que Sera Sera?  Sang penyanyi, Doris Day dikabarkan tutup usia Senin (13/5) karena penyakit pneumonia.

Menurut penelitian dari European Journal of Preventive Cardiology, mereka yang mengidap pneumonia rentan mengalami penyakit kardiovaskular, sehingga membuat pengidapnya rentan mengalami komplikasi.

Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada kantung udara paru-paru Anda sehingga terisi dengan cairan atau nanah. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti batuk, demam, kedinginan dan kesulitan bernapas.

Tingkat keparahan pneumonia beragam dari yang ringan sampai mengancam jiwa. Orang-orang dengan kriteria tertentu, seperti anak kecil, bayi, lansia yang berusia lebih dari 65 tahun, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah berisiko terkena pneumonia.

Umumnya, kuman, bakteri dan virus di udara yang Anda hirup bisa memicu Anda untuk terkena pneumonia. Tubuh biasanya mencegah agar kuman-kuman ini tidak menginfeksi paru-paru. Tetapi terkadang kuman ini dapat mengalahkan sistem kekebalan tubuh, bahkan jika tingkat kesehatan Anda secara umum baik.

Mereka yang Berisiko

Seseorang mungkin bisa terpapar pneumonia selama dirawat di rumah sakit karena penyakit lain. Penyakit ini yang berkeliaran di rumah sakit bisa serius karena bakteri yang menyebabkannya mungkin lebih resisten terhadap antibiotik dan orang yang mendapatkannya sudah lebih dulu sakit.

Juga, pasien yang menggunakan mesin pernapasan (ventilator) yang sering digunakan di unit perawatan intensif, berisiko lebih tinggi terkena pneumonia.

Komplikasi Pneumonia

Bahkan dengan pengobatan, beberapa orang dengan pneumonia, terutama mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi, dapat mengalami komplikasi, termasuk:

  1. Bakteri dalam aliran darah

Bakteri yang memasuki aliran darah dari paru-paru dapat menyebarkan infeksi ke organ lain, berpotensi menyebabkan kegagalan organ.

  1. Sulit bernapas

Jika pneumonia Anda parah atau memiliki penyakit paru-paru kronis sebelumnya, Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas. Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan menggunakan mesin pernapasan (ventilator).

  1. Akumulasi cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)

Dapat menyebabkan cairan menumpuk di ruang tipis antara lapisan jaringan yang melapisi paru-paru dan rongga dada (pleura). Jika cairan terinfeksi, Anda mungkin perlu mengeringkannya melalui tabung dada atau diangkat dengan operasi.

  1. Abses paru-paru

Abses terjadi jika nanah terbentuk di rongga paru-paru. Abses biasanya diobati dengan antibiotik. Kadang-kadang, pembedahan atau pengeluaran cairan dengan jarum panjang atau tabung ditempatkan ke dalam abses diperlukan untuk menghilangkan nanah.

Bagaimana Mencegah Pneumonia?

Mulailah dari menjalankan praktik-praktik kebersihan dasar dengan baik dan tertib. Mencuci tangan setelah bepergian, terutama setelah pulang dari rumah sakit dapat melindungi diri dari infeksi pernapasan yang kadang-kadang menyebabkan penyakit ini.

Cara pencegahan lain yang juga sangat jelas adalah jangan merokok, karena merokok dapat merusak pertahanan alami paru-paru terhadap infeksi pernapasan.

Kemudian, pertahankan sistem kekebalan tubuh tetap kuat dengan cara, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan makan makanan yang sehat.

BACA JUGA: Ini Waktu yang Tepat Berolahraga Saat Puasa