Belakangan kita semakin sering mendengar istilah Circular Economy atau bahasa Indonesianya, ekonomi sirkular. Model ini semakin banyak diterapkan di berbagai negara dan diyakini sebagai gambaran masa depan dunia.

Apa Yang Dimaksud Dengan Ekonomi sirkular?

Ekonomi sirkular adalah tempat sumber daya digunakan dan digunakan kembali dalam siklus berkelanjutan, dengan limbah dan polusi minimal.

Ini berkebalikan dengan model yang selama ini kita lakukan bahkan hingga hari ini yaitu ekonomi linier – kita mengeruk sumber daya, membuat produk, memakainya, lalu membuangnya. Padahal sumber daya kita terbatas, dan gaya produksi dan konsumsi seperti itu menciptakan limbah dan polusi. Jadi model “ambil-pakai-buang” ini bukan hanya boros tapi juga merusak lingkungan.

Ekonomi sirkular dimaksudkan untuk mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan keuntungan bagi bisnis dan individu.

Mari kita ambil contoh ponsel, misalnya—produk yang dimiliki hampir oleh semua orang dewasa di dunia.

Untuk membuat setiap ponsel diperlukan mineral berharga seperti tembaga, telurium, litium, kobalt, mangan, tungsten, dan lainnya. Untuk memproduksinya, diperlukan energi dan sumber daya yang sangat besar, tergantung modelnya. Peneliti memperkirakan diperlukan kurang lebih 1 gigajoule untuk membuat sebuah smartphone.

Setelah tercipta, ponsel dikirim ke seluruh dunia dengan pesawat dan truk yang menggunakan bahan bakar fosil. Kita beli ponsel itu dan memakainya sekitar 2-3 tahun sebelum menggantinya ke model yang lebih baru. Kualitas ponsel akan menentukan berapa lama ia akan bertahan dan berapa banyak energi yang akan dikonsumsi selama penggunaan.

Bagaimana dengan ponsel yang sudah tak terpakai? Di akhir hidupnya hanya 17% barang elektronik (termasuk smartphone) didaur ulang dengan tepat, sementara 83% lainnya berakhir di tempat pembuangan sampah di mana mereka akan melepaskan racun ke dalam tanah dan air.

Serem ya, kalau dipikir-pikir. Begitu besarnya dampak satu barang saja bagi ekosistem kita.

Seiring berjalannya waktu, kini mulai bertumbuhan perusahaan yang menciptakan ponsel modular, yang bagian-bagiannya terpisah, sehingga jika satu bagian rusak, kita bisa mengganti bagian itu saja, tanpa harus membeli keseluruhan ponsel.

Perusahaan seperti Apple juga bekerja keras untuk menutup rantai pasokan iPhone-nya.

Sekarang mereka mendaur ulang sumber logam bumi untuk membuat chip iPhone-nya, dan telah mengembangkan robot yang dapat membongkar iPhone sehingga komponen yang rusak bisa diperbaiki atau diganti sehingga ponsel bisa digunakan kembali alih-alih mengganti semuanya dengan ponsel baru.

Apple juga memberi pilihan bagi konsumen untuk menukarkan ponsel lamanya dan mendapat diskon untuk pembelian ponsel baru.

Apple memang masih memiliki banyak pekerjaan untuk mencapai rantai pasokan yang sepenuhnya sirkular, tapi ini adalah kemajuan dan contoh yang sangat baik bagaimana bisnis dapat mulai bergerak menuju ekonomi sirkular.

ekonomi sirkular vs linear
Perbedaan Konsep Ekonomi Sirkular dan Ekonomi Linear. Pic: Paprika Living

Apa Manfaat Ekonomi Sirkular?

Nah, setelah kita memahami cara kerja ekonomi sirkular, mari kita lihat manfaatnya dan bagaimana kita di level individu bisa ikut terlibat.

Manfaat 1 – Mengurangi emisi rumah kaca

Ekonomi linier menempatkan beban yang luar biasa pada lingkungan. Limbah yang dihasilkan oleh sistem ini berakhir di tempat pembuangan sampah, tempatnya terurai dan melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer.

Ekonomi sirkular dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya, sehingga memperlambat dampak perubahan iklim.

Ellen MacArthur Foundation memperkirakan ekonomi sirkular dapat mengurangi separuh emisi karbon dioksida pada tahun 2030 dan mengurangi emisi rumah kaca sebesar 7,4 juta ton per tahun.

Hal ini merupakan langkah signifikan untuk mengatasi perubahan iklim.

Manfaat 2 – Mengurangi konsumsi bahan utama

Karena sifatnya yang memanfaatkan kembali sumber daya, ekonomi sirkular bisa mengurangi jumlah bahan utama yang dikonsumsi, termasuk bahan kendaraan dan konstruksi, pupuk sintetis, dan masih banyak lagi.

Menurut Yayasan Ellen MacArthur, beralih ke ekonomi sirkular dapat mengurangi konsumsi bahan primer sebesar 32%. Ini tentu akan membawa dampak signifikan terhadap lingkungan, karena akan mengurangi jumlah penambangan dan pengeboran yang perlu dilakukan untuk mengekstraksi bahan-bahan tersebut.

Manfaat 3 – Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan baru

Pertumbuhan ekonomi diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu nilai total semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara.

Ekonomi sirkular dapat membantu meningkatkan PDB karena mendorong perusahaan untuk merancang produk yang bertahan lebih lama dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.

Ini akan berdampak positif pada ekonomi di seluruh dunia, membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup.

Ekonomi sirkular mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai industri, termasuk manufaktur, teknik, desain, dan daur ulang.

KTT Aksi Iklim Globalmemperkirakan bahwa beralih ke ekonomi sirkular dapat menciptakan hingga 65 juta pekerjaan baru pada tahun 2030—berita bagus untuk ekonomi yang sedang berjuang dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Manfaat 4 – Meningkatkan penghematan biaya material bagi produsen

Dalam konsep ekonomi linier, produsen harus terus mencari bahan baru untuk membuat produk dan memandang limbah sebagai biaya pembuangan.

Sementara dalam ekonomi sirkular, limbah adalah sumber daya berharga yang dapat digunakan untuk menciptakan produk baru, sehingga produsen menghemat uang untuk bahan baku dan biaya pembuangan.

Selain itu, dalam ekonomi sirkular, lebih kecil kemungkinan produsen untuk mengalami fluktuasi harga bahan mentah karena mereka dapat mengambil bahan daur ulang alih-alih selalu mengambil bahan baru. Hal ini membuat mereka lebih tahan terhadap penurunan ekonomi dan lebih mampu bersaing di pasar global.

Manfaat 5 – Konsumen menerima produk yang lebih aman

Secara konvensional, pabrik menggunakan bahan kimia berbahaya dan racun dalam produk mereka sehingga harga lebih murah dan lebih mudah diproduksi. Namun, bahan kimia ini dapat larut ke lingkungan dan menyebabkan polusi. Mereka juga dapat berakhir di persediaan makanan dan air kita, menyebabkan masalah kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya.

Dalam ekonomi sirkular, produsen cenderung menggunakan bahan daur ulang yang telah dibersihkan dan dimurnikan. Mereka juga diberi insentif untuk menggunakan bahan organik dan alami yang tidak membahayakan lingkungan atau kesehatan kita. Ini tentu membantu menciptakan produk yang lebih aman untuk kita dan lingkungan.

Bagaimana Kita Dapat Berpartisipasi Dalam Ekonomi Sirkular?

Istilah “Ekonomi Sirkular” kedengarannya seperti istilah makro yang diperuntukkan bagi industri dan perusahaan besar, sebenarnya tidak juga.  Sebagai individu, ada banyak cara untuk kita bisa berpartisipasi dan mendukung ekonomi sirkular.

Berikut adalah beberapa saran:

  • Mendidik diri sendiri dan orang lain tentang ekonomi sirkular
  • Beli produk yang terbuat dari bahan daur ulang
  • Perbaiki barang-barang yang rusak daripada membuangnya
  • Dukung bisnis yang mempraktikkan metode ramah lingkungan
  • Kompos sampah organik kamu
  • Berhemat dan jika memungkinkan kamu bisa membeli barang second hand
  • Adopsi pola pikir minimalis, belajar hindari impulsive buying, sebaliknya beli barang yang benar-benar kamu butuhkan
  • Beli barang-barang yang berkualitas baik tapi bertahan lebih lama

Pemilik Bisnis dan Ekonomi Sirkular

Jika kamu pemilik bisnis, kamu dapat memulai dengan mengevaluasi rantai pasokan untuk melihat peluang untuk mengurangi limbah dan meningkatkan daur ulang. Misalnya:

  • Menggunakan kemasan daur ulang atau kemasan yang bisa dipakai lagi oleh pelangganmu
  • Menawarkan layanan perbaikan untuk produkmu
  • Pelanggan bisa mengirim kemasan kosong produkmu untuk daur ulang, gunakan kembali, atau memastikan dibuang dengan benar (ini penting terutama untuk produsen produk elektronik)
  • Menawarkan diskon jika pelanggan menukar produk lama dengan produk baru

Ekonomi sirkular adalah alat ampuh yang dapat membantu kita membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Model ini berpotensi memecahkan banyak masalah mendesak di dunia, termasuk perubahan iklim, penipisan sumber daya, dan ketimpangan ekonomi.

Sudahkah kamu mengadopsi prinsip ekonomi sirkular? Komen ya!

BACA JUGA: Ekonomi Sirkular Dan Daur Ulang, Apa Bedanya?