Acaraki tidak hanya dikenal sebagai pelestari jamu, tetapi juga membawa jamu ke tingkat yang baru. Melalui teknik pengolahan yang kekinian, Acaraki mendekatkan jamu dengan generasi muda.

Setelah membuka cafenya di daerah Kota Tua, kini Acaraki juga punya rumah baru di kawasan Kemang, tepatnya di Jalan Kemang Raya No 122, yang diresmikan pekan lalu.

Di kesempatan yang sama, Acaraki juga mendapat penghargaan sebagai kedai jamu pertama dengan berbagai macam teknik penyeduhan dan kedai jamu yang menyediakan teknik penyeduhan jamu terbanyak.

Dr.Ir. Penny K. Lukito MCP selaku Kepala Badan POM RI yang hadir dalam grand opening tersebut mengatakan kehadiran Acaraki disebut sangat mendukung potensi budaya yang ada di Indonesia.

“Jamu baik untuk kesehatan dan lebih baik lagi bila menjadi lifestyle, kehadiran Acaraki bisa menjadi pemantik pengembangan industri jamu menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta peningkatan jamu yang berkualitas,” jelas Penny.

BACA JUGA: Interaksi dengan Manusia adalah Traveling Sesungguhnya

Jony Suwono selaku owner dan founder dari Acaraki menegaskan kehadiran Acaraki di Kemang semata untuk melebarkan sayap kesenangan akan jamu ke masyarakat lebih lagi. Bertempat di Kemang yang terkenal sebagai daerah nongkrong, Acaraki juga diharapkan dapat mendekatkan jamu ke anak muda lebih intens lagi.

“Semoga saja ke depannya, tidak hanya kopi, kelak akan ada jahe dari Banyuwangi, kunyit dari Bali, dan kita jadi memahami beda daerah, beda juga rasa dari tiap rempah tersebut,” jelas Jony. Dalam acara tersebut, Jony memperkenalkan delapan teknik pengolahan jamu yang menggunakan peralatan kopi.

Tim Acaraki memperkenalkan delapan teknik pengolahan jamu yang unik dengan cita rasa berbeda!

Delapan teknik tersebut adalah V60, rokpresso, flairesso, french press, aeropress, syphon, mokapot, dan cold drip. Masing-masing teknik memberikan sensasi rasa yang berbeda, misalnya seperti syphon, rasa kunyit asam lebih bersih dan pure memenuhi rongga mulut. Sedikit berbeda ketika kunyi asam diolah dengan french press, rasanya sangat kuat dan sedikit mengabur.

Ini masih bicara soal teknik, belum lagi penggunaan rempah dengan daerah asal yang berbeda juga menghasilkan cita rasanya sendiri.

Jika dibandingkan dengan Acaraki yang ada di Kota Tua, Acaraki yang berlokasi di Kemang menawarkan atmosfer yang berbeda, lebih kekinian dan moderan. Nah, tergantung Anda lebih suka yang mana.

BACA JUGA: Cara Baru Nikmati Jamu