Tangan-tangan lentik Sius memecah-mecah gumpalan dedaunan herbal kering seperti artemisia, butterfly pea, saffron, mint. Masing-masing bahan tadi memiliki khasiat yang berbeda. Artemisia memiliki manfaat untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, dan mempermudah persalinan.

Butterlfy pea atau bunga telang dapat menguatkan daya ingat, meredakan kecemasan, meringankan asma, mengurangi demam, dan anti peradangan. Kalau saffron diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki mood, termasuk juga menurunkan gejala PMS.

Daun mint sendiri memiliki faedah untuk mengatasi mual, gangguan pencernaan, meredakan nyeri otot, mengatasi hidung tersumbat dan menghilangkan bau napas. Jenis herbal ini biasanya digunakan sebagai racikan teh, namun di tangan Sius herbal-herbal tadi diletakkan di atas kertas untuk dilinting menjadi rokok—tanpa tembakau.

“Saya selalu punya ketertarikan dengan aroma dan penasaran bagaimana ketika tanaman herbal diolah dengan teknik tertentu, kira-kira taste-nya seperti apa,” kata Sius mengawali ceritanya membangun Papier & Herbs, toko herbal online yang menyediakan teh herbal dan smoking herbs.

rokok herbal
Lintingan yang tepat akan menguarkan aroma yang optimal pula

Ada berbagai jenis tanaman yang digunakan Sius selain butterfly pea, saffron, dan mint, ada juga kembang telang, lavender, lemongrass, cinnamon, ginger, serta yang lainnya. Kesemuanya ini dikombinasikan sesuai dengan taste dan manfaatnya.

Diakui Sius, Papier & Herbs tidak begitu meneliti mengenai manfaatnya terhadap kesehatan. Perempuan yang bekerja sebagai penulis lepas dan kritikus seni ini meracik ramuan dan tanaman herbal berdasarkan informasi kesehatan yang dia tahu, tetapi tidak ada penelitian mendalam ataupun konsumsi yang memang dikhususkan untuk kesehatan.

“Beberapa orang ada yang minum healing tea terus sakit perutnya sembuh terus ada juga yang lebih rileks,” tambah Sius. Sedangkan untuk smoking herbal sendiri diakui Sius, selain ketertarikan tersendiri pada aroma, secara jujur Sius menambahkan salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi kosumsi tembakau dan lebih menikmati ritual rokok itu sendiri.

“Selama ini merokok (baik herbal maupun menggunakan tembakau—red) itu sudah seperti “menyandu” tidak lagi dinikmati, makanya esensinya sudah berkurang,” jelas Sius yang sempat menggunakan Do Not Smoke too Much sebagai tagline-nya.

Lantas, Apakah Konsumsi Herbal Memang Bermanfaat Terhadap Kesehatan?

manfaat teh herbal
Jenis-jenis teh yang ada di Papier & Herbs

Menurut jurnal medis yang dipubliskasikan oleh The National Center for Biotechnology Information, herbal dan rempah-rempah memiliki sejarah panjang dengan peran yang kuat dalam warisan budaya dan apresiasi makanan yang terkait juga dengan kesehatan.

Sejatinya herbal telah terbukti tidak hanya memberikan rasa pada makanan melakinkan juga mengandung antioksidan kuat dan efek anti inflamasi.

Polifenol pada tanaman herbal bersifat anti mikroba, sehingga dapat membantu melindungi tubuh dari bakteri berbahaya. Diperlukan lebih banyak penelitian, terutama meneliti efek dari pola konsumsi herbal untuk penyakit kronis.

Informasi kesehatan di atas juga diamini oleh Dr. Rianti Maharani, MSi, dokter herbal medik yang juga menjadi konsultan program pemberdayaan masyarakat Aliksa SRI Organik Indonesia. Lebih dari itu, Dr. Rianti teknik pengolahan juga memengaruhi manfaat kesehatan yang diperoleh.

Dr. Rianti menyarankan untuk mengolah herbal dengan cara direbus karena air bisa jadi pelarut untuk zat zat penting di dalam tanaman tersebut sehingga penyerapan ke tubuh lebih optimal.

Sedangkan pengolahan dengan cara dibakar lalu asapnya diisap—dalam arti dirokok, ada ataupun tanpa penambahan tembakau justru tidak memberikan manfaat kesehatan. “Asapnya malah harus diwaspadai,” demikian penjelasan Dr. Rianti.

BACA JUGA: Benarkah Madu Efektif sebagai Masker Wajah?