#KuLariKeHutan adalah green running dengan titik start lari dari Pintu 4 Gelora Bung Karno-Sudirman-Jembatan Semanggi-Pintu 4 Gelora Bung Karno yang dilakukan Juni silam. Acara ini merupakan hasil kerjasama gerakan Hutan Itu Indonesia (HIIT) dengan beberapa stakeholders seperti Aqua, WWF Indonesia, dan Yayasan Sehat Alam Lestari.

Dengan konsep green running, setiap peserta yang menempuh 5 km akan mendapatkan satu gelang adopsi pohon. Mengadopsi artinya mendonasikan dana untuk masyarakat sekitar hutan untuk terus menjaga pohon yang sudah puluhan tahun hidup di hutan. Pohon yang diadopsi nantinya akan diberi geotag nama si pelari. Pretty cool!

Acara #KuLariKeHutan 2019 diikuti oleh 619 peserta dengan total jumlah pohon yang diadopsi adalah 1.171. Kalau dihitung sejak event pertama di tahun 2016, #KulariKeHutan berarti telah mengadopsi 2.211 pohon yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Safaluna Azzahra (@safalunaazzahra) on

Lari dianggap sebagai bentuk kampanye kreatif yang bisa melibatkan orang-orang dari segala usia. Keterlibatan anak-anak (kategori anak—red) dalam event ketiga ini memang sengaja dilakukan untuk menanamkan cinta terhadap alam dan hidup sehat sejak dini.

Lebih Dari 1 Miliar Orang Hidup Bergantung Pada Hutan 

Duta Besar Amerika Serikat Joseph R. Donovan turut hadir memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya #KuLariKeHutan. “Menurut saya penting sekali meningkatkan awareness dan kecintaan kepada hutan. Saya berharap ke depannya, acara ini akan semakin banyak diikuti oleh masyarakat,”jelasnya.

Kafin Sulthan merupakan salah satu aktor muda yang terlibat dalam event #KulariKeHutan 2019. Bersama ibunya, keduanya berlari sepanjang 15 km, “Awalnya sempat mau berhenti tapi karena ini lari hutan, jadinya semangat untuk terus melangkah,” jelas pemain film Keluarga Cemara ini.

BACA JUGA: Masker Yang Direkomendasikan Untuk Mengurangi Paparan Polusi

Menurut data yang dipublikasikan oleh Forest Research and Development Agent, masyarakat manusia dan ekonomi global memiliki kaitan yang erat dengan keberlangsungan hutan.

Lebih dari 1 miliar orang bergantung pada hutan untuk mata pencahariannya. Pun, ekosistem hutan memainkan peran penting dalam menstabilkan iklim, menyediakan makanan, air, produk kayu, obat-obatan vital, serta mendukung banyak keanekaragaman hayati dunia.

Dewasa ini ekosistem hutan menghadapi ancaman besar, dimana 30% hutan global telah ditebangi dan 20 % hutan dunia mengalami degradasi. Karenanya, sangat penting memberikan kesadaran kepada masyarakat global pentingnya memulihkan serta menghijaukan kembali lahan yang sudah dibuka.

Peran sekecil apapun bisa membantu menyelamatkan hutan. Kalau bukan kita siapa lagi?

BACA JUGA: Termasuk Orang yang Doyan Beli Baju? Anda Harus Baca Tulisan Ini!