Hari Kesehatan Mental Internasional
Memperingati Hari Kesehatan Mental Internasional yang jatuh pada 10 Oktober, Organic Supply Co mengadakan acara “Jernih, Lega, Bahagia” hari Minggu silam di bilangan Permata Hijau, Jakarta.
Organic Supply Co adalah merek lokal yang menyediakan produk Essential Oil organik. Berlatar belakang awareness akan kesehatan mental yang masih minim di Indonesia, Organic Supply menggelar serangkaian workshop yang semuanya berkaitan dengan perawatan jiwa.
Belajar Merawat Jiwa Agar Jernih, Lega, Bahagia
“Kita masih ingat dengan kasus bunuh diri Kate Spade, Anthony Bourdain, lalu ada penyanyi Korea (Kim Jong-hyun), yang sangat mengagetkan.
Di Indonesia, kita menyadari kalau psikiater, institusi atau klinik psikologi yang membantu penderita gangguan mental itu masih sedikit.
Ditambah lagi ada stigma di Indonesia kalau penyakit ganguan mental itu “gila”. Padahal sebenarnya gangguan mental itu ada juga menyebabkan depresi ringan, tidak selalu akhirnya menjadi orang “gila”,”jelas Amanda Tcherina, salah satu founder Organic Supply Co.
“Kita ingin mengajak masyarakat luas lebih sadar bahwa gangguan kesehatan mental itu ada di sekitar kita, bahkan mungkin terjadi pada orang-orang di dekat kita.
Sering terjadi orang bilang kalau dia sedang jenuh, bosan, suntuk, sumpek, capek. Menurut ilmu psikologi, itu saja sudah termasuk bentuk gangguan mental.
Bagaimana menyikapinya, kita harus keluar dari stigma yang ada. Kami berharap workshop seperti ini bisa memberi pandangan yang benar tentang gangguan mental, sehingga kita pun bisa membantu mereka dengan benar,”tambah Amanda.
Pada sesi bincang-bincang yang paling ditunggu, hadir Reza Gunawan menjelaskan tentang Jernih, Tenang, Lega — sebuah konsep yang disarikan Reza agar kita bisa lebih mudah menakar kondisi mental kita.
“Kesehatan mental itu sulit diukur. Maka itu saya coba kasih indikator yang praktis dan paling gampang kita mengerti.
Dalam keadaaan Jernih, misalnya, kita bisa lihat sesuatu apa adanya. Kebalikannya adalah tidak jernih. Kita melihat segala sesuatu dengan asumsi, ilusi, lalu logika kita tidak runut, cara bicara kita lompat-lompat.
Hal-hal itu lebih mudah kita lihat dibandingkan ketika bertanya, “Gimana kesehatan mental kamu hari ini?’,”ungkap Reza.
Bersama Reza, hadir Ayla Dimitri, content creator yang berbagi kepada para peserta tentang proses penyembuhannya fisik dan mentalnya.
Setelah beberapa saat mengalami berbagai gangguan kesehatan fisik, Ayla sampai kepada kesadaran kalau ia juga harus memeriksakan kesehatan mentalnya.
Dibimbing Reza, ia pun membekali dirinya dengan teknik-teknik self-healing, dan kini Ayla mengaku telah merasakan pemulihan baik di sisi fisik dan mental.
Teknik Self-Healing (Mengobati Diri Sendiri)
Beberapa teknik self-healing tersebut dibagikan Reza siang hari itu dan langsung dipraktekkan oleh peserta, antara lain Magic Finger dan Expressive Writing.
Teknik self-healing lainnya, Tapas Accupressure Techinique (TAT), diajarkan dengan sabar dan lembut oleh Diwien Hartono di sesi berikutnya.
Teknik ini mudah untuk dilakukan dan efek “penyembuhannya” kadang di luar ekspektasi. Beberapa peserta menyebutkan berbagai efek yang dirasakan ada yang mengantuk, pusing, lega, atau menangis.
“Kayaknya tadi berangkat dari rumah baik-baik aja, tapi waktu TAT tiba-tiba keluar aja air mata deras banget, enggak tahu kenapa,”jelas seorang peserta workshop yang tidak ingin disebutkan namanya.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan workshop seru yaitu meracik essensial oil sendiri dengan bahan-bahan Organic Supply Co.
Pada bagian ini, peserta diberikan resep untuk membuat formula yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Sehabis itu peserta membawa pulang racikannya dalam tiga bentuk, yaitu roll on, inhaler, dan spray!
“Sejak jaman dulu Essential Oil (EO) sudah dikenal dapat membantu meringankan gangguan-gangguan seperti susah tidur, kurang berenergi, bermasalah dengan emosi, kurang percaya diri dan lainnya.
Essential Oil kami pun terjamin keamanannya, karena semuanya memiliki sertifikasi organik.
Ini penting, karena EO masuk ke tubuh kita. Jika kita hirup akan mempengaruhi otak, diaplikasikan ke kulit akan masuk ke darah kita.
Jadi berbahaya kalau kita pakai EO yang tidak diketahui asal muasalnya.
Misalnya jika tanaman asalnya sudah terkontaminasi zat-zat berbahaya, itu sama seperti memasukkan racun ke tubuh.
Itu yang kita hindari, maka kita hanya menggunakan bahan-bahan organik,” ungkap Amanda yang sedang menyelesaikan studinya untuk memperoleh sertifikasi aromatherapist.
