Pengertian Zero Waste

Zero Waste adalah prinsip yang berfokus pada pencegahan sampah yang mendorong penggunaan kembali semua produk. Dalam sistem zero waste, semua material dipakai ulang sampai maksimal. Tujuannya agar kita mengurangi kiriman sampah ke tempat pembuangan sampah, insinerator, atau laut.

Jika merujuk pada Zero Waste International Alliance, definisi zero waste adalah konservasi semua sumber daya dengan cara produksi, konsumsi, penggunaan kembali secara bertanggung jawab dan pemulihan semua produk, kemasan, dan bahan tanpa membakarnya, tanpa dibuang ke tanah, air, atau udara yang mengancam lingkungan atau kesehatan manusia.

Definisi yang lebih singkat dan lebih cepat dimengerti dari perspektif konsumen mungkin yang dibuat oleh Kota San Jose, California, yang merangkum bahwa Zero Waste adalah perubahan pola konsumsi, membeli dengan lebih cermat, dan memaksimalkan penggunaan kembali setiap produk di akhir masa pakainya.

Itulah berbagai macam defisini Zero Waste, sedikit berbeda satu sama lain tapi kamu sudah menangkap kan konsep besarnya? Menurut kami, definisi dari Kota San Jose paling mudah dimengerti. Titik beratnya pun bukan tidak menghasilkan sampah karena nyaris tidak mungkin kalau kita bisa “zero waste” atau tidak menghasilkan sampah sama sekali.

Intinya, beli barang yang perlu-perlu saja, dan kalau sudah punya barang tersebut, ya dipakai sampai tidak bisa dipakai lagi, istilahnya pakai sampai “mentok”.

Misalnya baju, berapa banyak sih sebenarnya baju yang kita perlu? Kebanyakan mereka hanya ada di lemari hingga pada akhirnya kita buang karena tidak muat lagi atau ketinggalan jaman, sehingga baju-baju itu menjadi sampah tanpa benar-benar pernah dipakai maksimal.

Demikian juga sepatu.

Kosmetik.

Aksesoris.

Mainan anak-anak.

Kamu bisa menambahkannya sendiri.

Zero Waste dan 5 R: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot

Zero waste tidak lepas dari istilah 5 R. Kalau sebelumnya kita mengenal Reduce, Reuse, Recycle, kini ada 2 tambahan R lagi yaitu Refuse dan Rot.

Dalam posisi yang berurutan, 5R membantu kita untuk melakukan tahap-tahap mengurangi sampah. Jika kamu tidak bisa melakukan tahap pertama, lanjutkan ke tahap kedua dan berikutnya.

  • Refuse

Tolak barang-barang yang tidak kamu perlukan seperti kantong kresek ketika belanja, sumpit atau peralatan makan plastik ketika delivery makanan ke rumah atau kantor, saos sambal atau saos tomat dalam sachet yang tidak pernah kamu makan juga, tisu dan sebagainya.

Salah satu bentuk refuse yang sudah banyak dijalankan orang adalah membawa tumbler sendiri untuk beli kopi atau mengisi ulang botol minum dibanding membeli Air Minum Dalam Kemasan yang merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar.

  • Reduce 

Kurang-kurangilah membeli barang yang kalau dipikir dengan jujur sebenarnya kamu tidak membutuhkannya. Misalnya berhenti membeli satu lagi sepatu pesta untuk menambah koleksi sepatu pesta yang sudah ada. Soal fashion, kamu bisa mencari banyak inspirasi dari internet dengan kata kunci zero waste fashion.

Tahan diri untuk tidak mengganti handphone setiap kali ada versi yang lebih baru karena alasan “bosan” atau “pengen ganti aja”.

Kamu bisa hidup lebih produktif dengan sedikit barang tapi barang yang penting, dibanding hidup bersama tumpukan barang yang mungkin kamu sendiri tidak ingat pernah membelinya.

  • Reuse 

Gunakan kembali barang-barang yang bisa dipakai untuk keperluan lain. Contohnya botol minum yang pecah atau sepatu boots anak yang sudah kekecilan bisa “disulap” menjadi pot tanaman. Tahap reuse ini terkadang memang memerlukan kreativitas, tapi kamu bisa menemukan banyak sekali ide reuse yang menarik dari internet.

  • Recycle 

Daur ulang barang-barang yang tidak bisa dihilangkan dari 3 langkah sebelumnya. Kini banyak layanan jemput sampah yang akan mendaur ulang sampah kamu, sebut saja e-recycle, rekosistem, buangin, dan masih ada beberapa lagi. Coba cek ya!

  • Rot

Buat kompos dari sampah organik di rumah, seperti daun-daun yang berguguran, buah yang busuk tanpa sempat dimakan, sisa potongan sayuran dan semacamnya.

Banyak orang ragu untuk memulai bikin kompos karena berbagai macam alasan seperti lahan sempit, takut komposnya bau, takut salah, dan lain sebagainya.

Padahal, membuat kompos sebenarnya tidak serumit itu dan ketika kamu sudah melakukannya kamu akan merasa lebih baik karena bisa mengurangi kiriman sampah ke TPA dan mendapat suplai pupuk organik gratis untuk tanaman kamu.

BACA JUGA: 7 Pertanyaan tentang Kompos dan Jawabannya

Buat yang baru mau mulai bikin kompos, coba deh simak perbincangan kami di bawah ini dengan Pak Artomo, pendiri Akademi Kompos di Jakarta. Semoga kamu termotivasi ya!

Ada banyak variasi dari konsep 5R ini, ada yang menjadikannya 7R dengan menambahkan elemen Rethink dan Repurpose, atau menggunakan Return to Earth yang maksudnya kurang lebih sama dengan Rot.

Semoga gerakan ini semakin marak dilakukan semua orang hingga kita bisa menuju zero waste Indonesia.

 

 

BACA JUGA: Bagaimana Korea Selatan Bisa Jadi Negara Yang Hampir Zero Waste?