Industri kecantikan dan perawatan pribadi diramalkan mengalami pertumbuhan yang eksplosif. Menurut Forbes, industri kecantikan global saat ini bernilai sebesar US $ 532 miliar dan diperkirakan akan melampaui US $ 800 miliar pada tahun 2025. Munculnya gerakan Conscious Consumerism (konsumerisme dengan kesadaran) dipercaya sebagai bagian besar yang menggerakkan pertumbuhan ini.

Kita telah memasuki era Conscious Consumerism dimana konsumen  lebih terdidik tentang bahan-bahan berkualitas dan lebih memilih produk yang memiliki tujuan lain selain hanya mendapat untung (bisa misi sosial, lingkungan dan lain sebagainya). Konsumen masa kini juga ingin tahu bagaimana produk dibuat, dibuat dari bahan-bahan apa, didapat darimana dan memiliki manfaat yang jelas.

Di Amerika Serikat, dari riset yang dilaporkan Statista, dikatakan bahwa 58% wanita AS lebih menyukai produk perawatan kulit yang organik dan alami, dan 32% konsumen di AS tertarik untuk mulai membeli produk perawatan kulit wajah organik.

Temuan ini menggambarkan tren kecantikan global yang menuju ke arah yang sama, yaitu konsumen menginginkan lebih banyak pilihan akan produk-produk yang lebih alami.

Dari pencarian produk yang dilakukan masyarakat global, diprediksi produk-produk kecantikan yang akan menjadi tren di masa depan adalah yang mengandung salah satu hal berikut ini:

1. Jamur

Bukan hanya enak dimakan, jamur mengandung vitamin dan antioksidan yang memberikan nutrisi pada kulit. Jamur memiliki akar dalam pengobatan tradisional Tiongkok tetapi popularitasnya meningkat dengan semakin pentingnya vitamin esensial. Pencerah warna kulit, anti-inflamasi, anti-mikroba, dan anti-elastase (untuk elastisitas kulit) adalah beberapa manfaat kesehatan jamur yang paling banyak dicari orang.

2. Produk yang Alami dan Bersih 

Konsumen yang sadar menginginkan produk yang bersih (clean) dan alami. Paraben, ftalat, dan sulfat – bahan-bahan berbahaya lain yang terkait dengan efek kesehatan – dilihat sebagai bahan-bahan kuno. Darimana asal bahan-bahan yang dipakai dalam sebuah produk dan apakah mereka alami menjadi perhatian utama konsumen yang sadar.

Dalam studi tahun 2017, Statista menemukan bahwa hampir 70% konsumen AS berusia 18-29 tahun lebih menyukai produk perawatan kulit alami, dan 60% untuk konsumen berusia 30-59 tahun. Perusahaan menghabiskan lebih banyak waktu untuk penelitian dan pengembangan untuk melayani konsumen yang menginginkan produk yang lebih bersih

3. Hemp (Rami)

Penelitian tentang manfaat perawatan kulit dari rami, khususnya CBD dan cannabinoid lainnya, sempat dilarang selama bertahun-tahun karena dikaitkan dengan ganja. Sekarang, setidaknya di Amerika Serikat, aturan dan regulasi seputar rami telah dilonggarkan. Berbagai perusahaan kecantikan kini bermain di industri CBD untuk memanfaatkan bahan herbal unggulan ini.

produk kecantikan CBD

Bagaimana tidak, perawatan kulit dan perawatan rambut yang memakai CBD telah menggemparkan pasar AS. Faktanya, 48% milenial 4 memilih produk yang memiliki kandungan minyak CBD. Setiap cannabinoid memiliki sifat khusus yang bermanfaat bagi tubuh dan membawa tubuh ke kondisi homeostasis, yaitu kemampuan tubuh untuk mempertahankan lingkungan internal yang stabil meskipun kondisi eksternal berubah.

  • Antioksidan kuat

CBD memiliki kemampuan yang kuat untuk melindungi kulit dari radikal bebas seperti asap, sinar UV, racun, dan polutan lingkungan, yang mempercepat tanda-tanda penuaan.

  • Anti-inflamasi

Salah satu penyebab masalah kulit yang umum adalah produksi sebum yang berlebihan, zat berminyak yang disekresikan oleh kelenjar sebaceous. Kelenjar ini mengandung reseptor endocannabinoid, artinya fungsinya dipengaruhi oleh cannabinoid. Oleh karena itu, CBD dapat mempengaruhi produksi minyak – menenangkan, menyejukkan, dan menyeimbangkan kulit.

  • Melembapkan dan Memberikan Nutrisi Pada Kulit

CBD memiliki sifat menenangkan yang melembabkan dan menenangkan kulit.

4. Produk Yang Dibuat Sesuai Kebutuhan  

Mengapa membeli produk generik kalau kamu bisa mendapatkan perawatan kulit sesuai dengan kebutuhan kamu secara spesifik? Adanya permintaan pasar untuk produk yang disesuaikan didasarkan pada alasan ini. Satu produk tidak mungkin cocok untuk semua kondisi, maka itu kita dapat amati kalau perusahaan-perusahaan kecantikan akan menciptakan produknya lebih spesifik berdasarkan variabel seperti jenis kulit, jenis rambut, etnis, usia, jenis kelamin, dan bahkan DNA. Konsumen yang sadar menginginkan produk yang bisa memecahkan masalah spesifik mereka.

5. Produk Berkelanjutan

Konsumen yang sadar ingin agar pola konsumsinya berdampak seminim mungkin pada sumber daya bumi. Produk berkelanjutan (sustainable products) meningkat karena alasan ini. Kita dapat melihat bagaimana sekarang semakin banyak perusahaan berbagi bagaimana mereka mengambil bahan dan bagaimana produk mereka diproduksi secara berkelanjutan. Menggunakan bahan yang dapat didaur ulang merupakan salah satu cara untuk membuatnya masuk dalam kategori “produk berkelanjutan”.

Dengan tren yang menggembirakan ini, kita bisa berharap agar industri kecantikan dan perawatan pribadi berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang berkelanjutan dengan menggunakan bahan-bahan bersih, alami, dan organik sebagai kandungannya. Di sisi lain, kita sebagai konsumen juga bisa mengarahkan tren ini dengan memilih produk-produk yang menggunakan bahan-bahan alami dan bertanggungjawab terhadap lingkungan.

BACA JUGA: Serai untuk Kecantikan? Kenapa Tidak?