Tahukah Anda kalau deterjen yang biasa Anda gunakan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang tidak hanya memberikan risiko kesehatan pada diri sendiri tetapi juga pada lingkungan? Belum lagi sampah plastiknya yang turut menjadi penyumbang terbesar kerusakan lingkungan.

Menurut data yang yang dipublikasikan di Everydayplastic.org, 93% sampah plastik umumnya adalah kemasan sekali pakai dimana 70% dari total plastik yang dibuang tidak dapat didaur ulang. Kita pasti sudah tahu bagaimana kemasan sabun cuci, turut mengambil peran mengeksiskan kuantitas sampah.

BACA JUGA: Jangan Biarkan Indonesia Jadi Raja Sampah Plastik

Kemasan sabun cuci sekali pakai yang selama ini dianggap memberi kemudahan dengan tagline satu bungkus pas untuk mencuci seember pakaian sehingga tidak perlu menakar-nakar lagi—sesuatu yang dilakukan ketika Anda membeli kemasan besar, ternyata adalah “penjahat” sesungguhnya.

Sampah, sampah dan sampah, kemudahan dari kemasan yang Anda beli tersebut hanya meninggalkan sampah. Berbicara soal ramah lingkungan tidak hanya menggunakan produk organik melainkan juga sustainable yaitu keberlangsungan. Ini artinya produk yang Anda gunakan sehari-hari dapat multifungsi digunakan untuk kebutuhan lain.

Minyak jelantah adalah salah satunya. Jika selama ini Anda membuang sisa minyak goreng, sekarang Anda bisa mengkaryakannya menjadi sabun cuci. Peran serta Anda dalam memaksimalkan minyak jelantah juga bisa mengurangi keberadaan mafia minyak jelantah yang kerap menjual minyak sisa dengan harga murah ke penjual-penjual makanan.

Baca juga: Bikin Deterjen Sendiri: Lebih Aman dan Bantu Jaga Lingkungan

Lena Karolina dari Sustainable Indonesia berbagi cara pembuatan sabun dari minyak jelantah. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat Sabun Jelantah

  • 500 gr minyak jelantah
  • 190 gr air suling/galon/air rebusan pandan/air lerak
  • 65 gr NaOH/soda api – 70 gram (70 gram NaOH akan lebih cepat mengeras) – semua sabun batangan pasti mengandung soda api.
  • 100g arang bambu
  • Fragrance oil (kalau mau ada wanginya)

Proses Pembuatan Sabun Jelantah

  • Arang digunakan untuk menetralisir dan menjernihkan minyak jelantah, jadi arang harus dibakar terlebih dahulu, agar bara-baranya aktif.
  • Rendam minyak jelantah di dalam arang selama 24 jam.
  • Masukkan soda api ke dalam air, jangan lakukan kebalikannya karena akan berbahaya.
  • Aduk soda api yang sudah tercampur ke dalam air.
  • Tuangkan campuran soda api dan air ke dalam minyak jelantah yang sudah mendingin. Sebaiknya dicampur setelah minyak jelantah bersuhu 300
  • Aduk semua bahan sampai merata dan tuangkan fragrance sekitar dua sendok makan.
  • Aduk kembali lalu tuangkan ke dalam cetakan.
  • Diamkan sekitar dua hari, lalu keluarkan dari cetakan.
  • Sabun minyak jelantah bisa digunakan setelah empat minggu.

Sabun dari minyak jelantah ini bisa digunakan untuk mencuci baju, piring, bahan untuk mengepel lantai, namun tidak disarankan sebagai sabun mandi. Belum diketahui tingkat keamanan sabun dari minyak jelantah, namun Lena mencoba menggunakan kertas Lakmus yang menurutnya bisa menjadi indikator yang membantu melihat keamanannya. “Sabun ini ada di ph 8 yang artinya aman.”

Mau coba? Jangan lupa share pengalaman Anda ya!

BACA JUGA: 5 Tanda Kalau Anda Menginap di Eco Homestay