Kita semua tentu sadar akan isu sampah yang menjadi masalah besar di Indonesia bahkan di dunia. Salah satu usaha yang bisa kita lakukan adalah menjalankan gaya hidup Minim Sampah. Bagaimana caranya? Berikut beberapa diantaranya:

1. Tolak Potensi Sampah 

Anda tentu sudah akrab dengan konsep Reduce, Reuse, Recyle. Nah, sebelum melakukan semua ini, ada satu R lagi yang bisa Anda lakukan yaitu Refuse atau tolak.

Tolak barang-barang yang akan berpotensi menjadi sampah, misalnya flyers, brosur, souvenir, atau kantong kresek ketika kita membeli barang yang sebenarnya tidak perlu kantong. Percayalah, kebanyakan benda-benda seperti ini hanya akan berakhir di tempat sampah atau mengumpulkan debu di rumah Anda.

Terus gimana dong kalau saya perlu informasi yang ada di selebaran? Foto saja dan simpan di smartphone Anda!

2. Hindari Kantong Kresek, Bawalah Tas Sendiri

Tips ini sudah sering sekali didengungkan, namun masih banyak yang belum melakukannya. Bisa karena belum peduli, belum terbiasa atau bisa juga karena lupa.

Menekan penggunaan kantong plastik sekali pakai ini penting karena (Anda pasti sudah tahu) satu kantong plastik memerlukan sekitar 500-1.000 tahun untuk diurai! Jadi kantong plastiknya mungkin hanya kita pakai paling lama 30 menit, tapi jejaknya masih ada sampai generasi mendatang.

sampah kantong kresek
Kantong kresek, salah satu sampah problematik

Di antara jenis sampah, kantong kresek menjadi dilema besar, karena jarang ada bank sampah yang mau menerimanya. Kalaupun ada, nilai jualnya sekitar Rp. 1.200/ kilo atau sekitar 50 perak per lembar kresek.

“Dengan nilai jual serendah itu, sedikit sekali bank sampah atau industri daur ulang yang mau menerima. Sehingga hampir seluruh sampah kantong kresek akan berakhir di TPA atau alam,”katanya Ikbal dari @Kertabumikliniksampah yang rajin mengupcycle sampah menjadi barang-barang yang berguna.

3. Bijak Pesan Makanan Online

Sering pesan makanan online? Anda mungkin tidak bisa mengontrol jenis wadah apa yang digunakan oleh resto tempat Anda memesan, tapi Anda bisa minta untuk tidak diberikan alat makannya, yang umumnya sendok plastik atau sumpit sekali pakai. Di rumah Anda pasti ada dong alat makan, begitu juga di kantor yang biasanya tersedia alat makan, buat apa minta alat makan lagi?

4. Memberi Dengan Bertanggungjawab

Ibu-ibu yang punya anak kecil biasanya memberikan goodie bag saat mengadakan perayaan ulang tahun untuk anaknya. Umumnya goodie bag-nya adalah kantong plastik yang berisi berbagai macam makanan dan minuman yang dikemas dengan plastik pula.

Nah pernah tidak lihat berapa banyak sampah yang dihasilkan dari pesta ulang tahun anak Anda? Dari piring dan sendok plastik untuk kue yang hanya sekali pakai, hiasan ulang tahun hingga goodie bagnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by POSITIV.A (@positiv.a) on

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Junko Tsutsumi (@furoshikitsutsumi) on

Tentu saja kita tetap bisa bersenang-senang dan memberi sebagai ucapan syukur, tapi alangkah baiknya jika kita juga memberi dengan rasa tanggung jawab pada lingkungan.

Kita bisa mencoba alternatif goodie bag yang lebih ramah, misalnya saja mengganti bungkus plastik dengan kain yang dibentuk dengan teknik furoshiki, besek, atau kantong plastik nabati dan pembungkus alami lainnya

5. Ganti plastic wrap dengan Beeswax Food wrap

Beeswax food wrap punya banyak kelebihan dibanding plastic wrap. Ia terbuat dari kain dan lilin sebagai pelapisnya, sehingga food wrap dapat terurai lebih cepat daripada plastik pembungkus, fungsinya menyimpannya cukup baik, coraknya menghibur dan lebih ekonomis karena Anda dapat memakainya berkali-kali!

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Claudie Boily (@claudieboily) on

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Baluchon (@baluchon.shanghai) on