Ada kebahagiaan dan kebanggaan ketika Anda dan pasangan dikaruniai dan menggendong bayi lucu dengan kulit merah dan ubun-ubunnya masih berdenyut—tanda tempurung kepalanya belum terbentuk sempurna.

Kabar bahagia ini tentunya membawa kerabat serta keluarga yang lain datang untuk menyaksikan kelucuan sang bayi. Tidak hanya orang yang berada di dalam lingkaran Anda saja, mereka yang berpapasan saat sedang menjemur si jabang bayi juga tergoda untuk menggendong, mengelus bahkan mencium pipi mungilnya.

Beberapa hari lalu, sebuah postingan tentang bayi di Instagram story menjadi viral. Pasalnya, postingan itu membahas tentang bayi berusia tujuh bulan yang pipinya memerah dan gatal-gatal setelah pipinya dielus dan ditowel oleh banyak orang saat orang tuanya menghadiri kondangan.

Setelah dibawa ke dokter, belakangan diketahui si bayi mengalami Dermatitis Atopik, yaitu peradangan kulit

Sebagian orang percaya namun sebagian skeptis mengenai hal ini. Masak sih dielus pipinya saja bisa kena eksim?

Menurut dr. Cut Natya Rucitra, Sp.KK dari Klinik SamMarie Wijaya Jakarta, sejatinya tangan yang kotor bisa saja memicu dermatitis atopik tapi bukan penyebab utama. Tisu basah yang mengandung antiseptik, sabun dengan pengharum, makanan tertertentu yang mengandung produk susu sapi, kacang-kacangan, seafood, coklat dan soya bisa jadi indikator lainnya.

“Kalau hanya tangan kotor yang menjadi indikator dermatitis atopik, seharusnya semua bayi yang pernah tersentuh oleh tangan kotor di manapun akan terkena dermatitis atopik. Nyatanya, tidak demikian kan,” jelas dr. Cut Natya.

bayi ditowel jadi sakit
Sumber: Instagram

Walaupun begitu tetap saja harus hati-hati Moms. Penelitian U.S National Library of Medicine ternyata mendukung hal ini. Data penelitian tersebut mengungkapkan, bayi yang baru lahir ataupun yang baru berusia beberapa bulan rentan terkena herpes simplex yang umumnya ditularkan lewat ciuman ataupun sentuhan dari orang dewasa.

Risikonya sangat berat bila bayi tertular virus ini karena sistem kekebalan tubuh bayi belum terbangun sempurna. Akibatnya, virus bisa menyebar ke hati, paru-paru, dan otak. Karenanya, akan sangat bijaksana bila orang tua tidak sembarangan memberi izin orang untuk memeluk dan menyentuh bayinya.

Tips Buat Moms

Sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir belum terbangun sempurna dan tidak akan mendapatkan vaksinasi apa pun sampai dia berusia sekitar 6 -8 minggu, jadi alangkah baik jika Anda membatasi kemungkinan si bayi terpapar dengan terlalu banyak tamu.

Apalagi kalau di lingkungan Anda sedang musim flu ataupun wabah penyakit tertentu. Terlepas dari itu, semua pengunjung harus mencuci tangan sebelum memasuki kamar tempat bayi beristirahat.

Ketentuan ini juga berlaku buat pengunjung yang masih kecil. Apalagi anak kecil, Anda tidak tahu apa yang barusan dia pegang dan makan, sebaiknya higienitas menjadi aturan nomor satu yang Anda tetapkan buat para pengunjung.

Jauhkan dari perokok, karena asap rokok dapat melekat di rambut, pakaian maupun kulit yang pada akhirnya dapat membuat bayi terpapar sisa asap tersebut.

Para Pengunjung, Mengertilah…

Untuk Anda yang sedang atau akan mengunjungi teman atau saudara yang baru melahirkan, mengertilah dan jangan baper kalau tidak diberi izin menggendong bayinya—bahkan hanya menyolek.

Bayi yang baru lahir bukan sabun colek yang bisa dicolek-colek, dicubit ataupun dicium sesuka hati. Sejatinya bayi butuh ruang untuknya beradaptasi dengan lingkungan baru setelah keluar dari rahim ibu.

Bayi butuh waktu untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya sendiri. Ketika bayi terlalu banyak mendapat paparan ataupun sentuhan dari luar, ketika kemampuan bertahannya belum terbentuk sempurna, inilah yang membuatnya gampang sakit.

Tidak semua kelucuan ataupun yang indah-indah harus diapresiasi dengan sentuhan. Ada kalanya dengan melihat dan menyaksikannya tumbuh sehat adalah wujud apresiasi yang dibutuhkan. Hayo, ketimbang Anda menularinya!

Demikian dari postingan Jangan Biarkan Orang Banyak Menggendong Bayi Anda!

BACA JUGA: Jangan Panik, Ini Informasi Monkeypox Yang Perlu Anda Ketahui