Pernah merasa badan sangat lemas, mengantuk sehabis makan? Bisa jadi Anda sedang mengalami food coma. Menurut William Ja, seorang profesor ilmu saraf di Scripps Research Institute di Florida, rasa kantuk dan lemas sehabis makan adalah kondisi yang alami.

Ketika sedang merasa lapar, manusia memiliki sinyal waspada. Sinyal-sinyal ini membantu manusia ataupun makhluk hidup lainnya untuk memperoleh makanan. Ketika tuntutan akan kebutuhan makanan tersebut sudah dipenuhi, sinyal kewaspadaan ini lamat-lamat hilang dan digantikan dengan perasaan lelah.

BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Makan Sehat, Hanya 50 Ribu!

Selain merupakan situasi natural, food coma juga bisa dipicu oleh beberapa faktor yaitu:

  1. Mengonsumsi Makanan dengan Tryptophan

Tryptophan adalah asam amino yang ditemukan dalam daging dan produk susu tertentu. Ketika asam amino dikonsumsi bersama dengan makanan kaya karbohidrat, seperti kentang tumbuk dan isian), ia dengan mudah memasuki otak dan meningkatkan kadar serotonin.

Serotonin adalah neurotransmitter yang mengurangi gairah, sehingga Anda cenderung merasa lebih rileks dan bahkan malas ketika kadar serotonin meningkat. Pun, Tryptophan dan serotonin juga memainkan peran kunci dalam produksi melatonin dalam tubuh. Melatonin adalah hormon yang membantu tubuh mempersiapkan diri untuk tidur.

  1. Proses Makan yang Memberikan Perubahan Aliran Darah ke Otak

Food Coma juga disebabkan pergeseran aliran darah dari otak ke organ pencernaan. Makan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang mengatur fungsi-fungsi tertentu dalam tubuh. Ini termasuk memperlambat detak jantung dan mengatur tekanan darah dan pencernaan. Sistem saraf parasimpatis dipicu ketika perut mengembang karena makan besar.

Sebagai hasil dari sinyal parasimpatis, aliran darah lebih diarahkan ke organ pencernaan sehingga bekerja lebih sedikit ke otak. Pengalihan aliran darah ini dapat menyebabkan Anda merasa mengantuk dan lelah.

  1. Konsumsi Makanan Tinggi Lemak

Makan makanan yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menyebabkan kantuk setelah makan. Kombinasi kompleks sinyal kenyang dikirim ke pusat-pusat saraf yang mengatur tidur di di otak, setelah tubuh mendapat asupan makanan padat yang tinggi lemak dan kalori.

Nah, sinyal-sinyal ini mengurangi sinyal gairah dan kelaparan di otak dan meningkatkan rasa kantuk.

Tidak Berbahaya Sih, Hanya Saja…

Menurut Isabel Smith, nutrisionis dari New York Presbyterian Hospital, food coma tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan, selain rasa lemas yang amat sangat sehingga malas untuk melakukan kegiatan apapun.

Begitupun, bila food coma dipicu oleh makan besar yang terus terpola, besar kemungkinan bisa menyebabkan diabetes dan obesitas. Tidak ada cara lain menghindari food coma selain makan dengan sadar dan moderat demi menjaga tubuh tetap sehat, fit, dan waspada.

Beberapa cara untuk terhindar dari food coma:

  • Minumlah Segelas Besar Air Sebelum Makan

Air dapat membantu tubuh mengeluarkan glukosa berlebih melalui urine. Hal lain yang menarik tentang air adalah otak dapat mengirim sinyal yang “salah”, yaitu mengirimkan sinyal lapar padahal sebenarnya Anda sedang haus.

Jadi sebelum mulai mengunyah, ada baiknya Anda menenggak segelas air. Setidaknya lakukan 20-30 menit sebelum makan karena tubuh butuh proses untuk mengirim sinyal kalau Anda baru saja minum.

  • Mengonsumsi Makanan Seimbang

Tubuh membutuhkan karbohidrat, protein dan lemak agar menjalankan fungsinya. Pastikan Anda makan lemak yang tepat dan menemukannya dari ikan, telur, atau sumber vegan seperti minyak zaitun, alpukat, dan biji rami.

Protein dibutuhkan untuk mempertahankan dan membangun otot kita dan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kita berjalan. Anda dapat menemukan protein dalam daging, produk susu, telur, atau sumber vegan seperti kacang hijau, kedelai, beras, dan biji rami.

  • Makan dengan Teratur

Beberapa dari Anda melewatkan sarapan karena tidak selera mengunyah makanan saat pagi. Kemudian, ada juga keyakinan kalau melewatkan sarapan dapat membantu menurunkan berat badan.

Sejatinya sarapan membantu Anda memulai hari. Melewatkan sarapan, hanya akan memberi kecenderungan makan terlalu banyak di siang hari.

BACA JUGA: Selai Almond Vs Selai Kacang, Mana Yang Lebih Sehat?