Gaya Hidup Minimalis

Gaya hidup minimalis akhir-akhir ini menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Gaya hidup yang mulai muncul tahun 2011 di Jepang ini kini mulai makin banyak diadopsi oleh mereka yang ada di belahan dunia lain termasuk Indonesia. Tren ini dipicu oleh seorang penulis Jepang Marie Kondo yang menerbitkan buku berjudul The Life-Changin Magic of Tidying Up (keajaiban beberes yang mengubah hidup).

Dalam buku itu, Marie menganjurkan pembaca membuang barang-barang yang tak terlalu penting untuk kehidupan sehari-hari. Aktivitas ini kemudian disebut Konmari (diambil dari nama Marie), yang menjadi kebalikan konsep gaya hidup masyarakat konsumtif yang selalu ingin memiliki lebih banyak, entah karena dorongan “alam bawah sadar” atau sekadar untuk mendongkrak gengsi.

Konsep besarnya, gaya hidup minimalis bukan hanya tentang mengurangi koleksi pakaian, tetapi juga tidak mengoleksi benda, serta hanya membeli dekorasi dan perlengkapan rumah tangga yang benar-benar dibutuhkan saja.

Lantas,

  • Bagaimana sisi kesehatan memandang gaya hidup yang terkesan baru ini?
  • Apa saja manfaat yang bisa didapatkan dari menjalankan Konmari?

Redaksi Paprika Living akan menjelaskannya untuk Anda.

1. Pola Hidup yang Lebih Teratur

Memiliki rumah yang luas dengan banyak peralatan di dalamnya membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengurusnya. Tapi jika Anda membatasi hanya memiliki barang yang Anda perlukan, maka makin singkat pula waktu Anda untuk menata, dan membersihkannya. Semua jadi lebih mudah dan lebih cepat, sehingga Anda (atau asisten rumah tangga) bisa menggunakan waktu untuk hal lain. Lebih jauh lagi, dengan konsep ini Anda mungkin tidak terlalu khawatir jika tidak ada asisten rumah tangga.

It needs extra energy, extra time, and extra money. 

Dengan begini maka tentu Anda akan dapat melakukan tugas lainnya dengan tepat waktu dan meningkatkan pola hidup yang lebih disiplin serta teratur.

2. Pikiran Lebih Rileks

Menjalani kehidupan dalam kondisi yang serba cukup tentu jauh lebih tenang dan membuat nyaman.

Hasrat untuk berbelanja berbagai barang yang tidak diperlukan akan dapat diredam dengan perlahan. Lewat gaya hidup seperti ini maka Anda tidak lagi mudah tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak benar-benar Anda butuhkan.

3. Turunkan Kadar Stress

  • Bagaimana perasaan Anda ketika pulang bekerja dalam keadaan letih dan mendapati kamar tidur berantakan?

Tentunya hal ini akan membuat mood menjadi semakin buruk dan tingkat stress otomatis menjadi mudah meningkat.

Gaya hidup minimalis baik untuk menjaga kesehatan fisik dan psikologis manusia. Dengan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan, sebenarnya Anda menciptakan ruangan kosong yang baru.

Ruang tersebut tentu akan membuat Anda terbebas dari perasaan klaustrofobik dan memungkinkan Anda untuk bernapas lebih lepas.

Joshua Becker, penulis buku The More of Less, pernah membagi kisahnya bahwa gaya hidup minimalis diyakini bisa membawa kedamaian dan meningkatkan produktivitas seseorang.

Untuk mulai menerapkan gaya hidup minimalis, Anda perlu mengenali dan menggali apa saja yang dapat memberikan makna berarti di dalam hidup.

Karena setiap orang menganut nilai yang berbeda, maka jangan heran jika cara mereka menerapkan gaya hidup minimalis berbeda dengan yang Anda lakukan.

Jika Anda tertarik untuk beberes membersihkan rumah dari barang tidak perlu namun tidak mau membuangnya, coba kunjungi sumbang.in, wadah yang akan menyalurkan barang-barang Anda sebagai donasi.