Lebih dari 100 ahli kesehatan dari berbagai negara  – termasuk di dalamnya dokter penyakit menular, ilmuwan, profesor, dan ahli epidemiologi – menerbitkan pernyataan bersama Senin lalu (22/6) yang memastikan publik bahwa benda yang dipakai ulang aman digunakan di tengah pandemi.

Para ahli kesehatan memberikan tiga alasan mengapa “sistem pakai ulang dapat digunakan dengan aman selama kebersihan dasar diterapkan.”

COVID-19 Dapat Menyebar Pada Kemasan Sekali Pakai Sama Seperti Pada Kemasan Pakai Ulang

Pertama, para ahli kesehatan mencatat bahwa menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus ini diyakini terutama menyebar melalui tetesan pernapasan dari satu orang ke orang lain.

Mungkin saja virus menyebar dari seseorang yang menyentuh permukaan yang terinfeksi kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka. Tetapi jauh lebih kecil kemungkinannya.

Kedua, para ahli menjelaskan bahwa kemasan sekali pakai memiliki risiko yang sama dengan kemasan yang dipakai ulang.

Hanya karena sesuatu dapat dibuang tidak berarti itu lebih kebal terhadap partikel COVID-19 daripada sesuatu yang dapat dipakai ulang.

Misalnya, jika barista di kedai kopi tidak memakai masker dan dan bernapas di cangkir Anda, cangkir Anda dapat terkena tetesan yang mengandung COVID-19, tidak peduli itu gelas baru atau tumbler yang yang Anda bawa dari rumah.

Meskipun risiko kontaminasi permukaan-ke-orang rendah, para ilmuwan merekomendasikan kita untuk memperlakukan semua benda dan permukaan yang berada di ruang publik – seperti gagang pintu, tombol lift, tombol karcis parkir, hingga kartu kredit Anda – seolah-olah terkontaminasi.

Gelas sekali pakai, sedotan, wadah, dan tas belanja akan membawa masalah kesehatan masyarakat lebih lanjut daripada alternatif barang yang dapat dipakai ulang, karena kita tahu mereka akan berkontribusi terhadap polusi plastik.

Kemasan Pakai Ulang Dapat Dibersihkan Untuk Mencegah COVID-19 

Dan akhirnya, para ahli menekankan bahwa membersihkan barang-barang yang dapat digunakan kembali sangat efektif, apakah Anda menggunakan desinfektan rumah tangga, mesin pencuci piring, atau mesin cuci.

Hal yang sama berlaku untuk membersihkan tangan – menggunakan pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun dan air sangat efektif melindungi Anda dari COVID-19, dan para ahli sepakat bahwa memakai sarung tangan sekali pakai untuk berbelanja tidaklah perlu.

Barang pakai ulang umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah daripada barang sekali pakai, bahkan jika dihitung dengan semua pencucian yang diperlukan.  Jadi ini adalah berita bagus bagi kita semua yang berusaha mengurangi limbah plastik!

Para Ahli Berpikir Pebisnis Ritel Dapat Membiarkan Pelanggan Menggunakan Barang Pakai Ulang

Para ahli kesehatan juga membagikan beberapa rekomendasi untuk bisnis ritel dan makanan.  Mereka merekomendasikan untuk mematuhi peraturan kesehatan yang terkait makanan,  dan keselamatan, seperti mencuci peralatan makan pakai ulang dengan air panas dan sabun, dan menetapkan perlindungan bagi staf.

Misalnya, pengusaha harus memberi karyawan APD seperti masker, memberikan cuti sakit berbayar, dan mengharuskan pelanggan mengenakan masker; mereka juga dapat membuat aturan baru tentang penggunaan kembali, misalnya ketika pelanggan membawa tas belanjaan sendiri, karyawan dapat meminta mereka untuk mengantongi bahan makanan mereka sendiri untuk membatasi kontak, dan ketika pelanggan membawa gelas mereka sendiri ke kafe, barista dapat menuangkan minuman tanpa menyentuh cangkir mereka dan tanpa menyentuh poci ke cangkir mereka.

Pemulihan Lingkungan dari Pandemi Coronavirus Akan Membawa Manfaat 

Banyak pencinta lingkungan telah menekankan pentingnya pemulihan hijau dari pandemi ini. Salah satu bagian kecilnya adalah pemerintah menyediakan sumber daya bagi bisnis untuk beralih dari kemasan sekali pakai menjadi penggunaan kembali dan sistem isi ulang.

Seperti yang dikatakan Charlotte Williams, seorang Profesor Kimia di Universitas Oxford dan salah satu penandatangan surat itu, kepada The Independent: “Saya berharap kita dapat keluar dari krisis COVID-19 dengan tekad yang lebih kuat untuk memecahkan masalah berbahaya terkait dengan plastik di lingkungan. ”

BACA JUGA: Kantong Plastik, Kertas, Spunbond. Mana Yang Paling Eco?