Coba Anda renungkan, berapa kali dalam sebulan Anda beli baju baru? Dan dalam berapa kali belanja tersebut, apakah karena kebutuhan atau hanya lapar mata? “The most sustainable fashion is the one we already have,” kata Jeanny dari Khaya Fashion, butik yang menerapkan konsep ramah lingkungan dalam produknya.

Lebih lanjut Jeanny berkomentar, kalau akar permasalah dari kerusakan lingkungan dan dalam hal ini adalah bagaimana peran industri fashion terhadap hal tersebut adalah over populasi dan over konsumsi.

Sudah terlalu sering kita melakukan transaksi pembelian tanpa berpikir. “Se-eco friendly apapun sebuah produk, kalau memang tidak diperlukan ya tidak usah dibeli,” tegas Jeanny.

Ketika Anda merasa sulit untuk menuntut produsen mempraktikkan bisnis fashion yang lebih ramah lingkungan dan beretika, sebagai produsen Anda bisa berkontribusi meminimalkan dampak konsumsi pakaian terhadap lingkungan.

Bagaimana caranya? Tentu saja dengan menjadi konsumen yang memiliki kesadaran sebelum melakukan pembelian barang. Yuk, cek di sini bagaimana cara menjadi pembeli yang berkesadaran terhadap produknya!

Bertanya Pada Diri Sendiri Sebelum Membeli

Ada baiknya Anda mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri sebelum membeli untuk mengetahu tingkat kebutuhan Anda terhadap barang tersebut.

  • Apakah memang perlu beli, apakah Anda tidak punya barang lain yang punya fungsi sejenis?
  • Produk ini buatan mana? Paling baik adalah Anda mengutamakan produk lokal untuk memajukan ekonomi lokal dan meminimalkan jejak karbon.
  • Siapa yang membuatnya? Bagaimana rekam jejak brand ini, apakah mereka memperhatikan kelestarian alam dan kesejahteraan buruhnya?
  • Bagaimana dengan materialnya? Serat alam atau sintetis, apakah bahannya cukup kuat dan tahan lama, apakah jahitannya cukup halus dan kuat?

Menjaga Produk Supaya Awet

Apakah Anda termasuk tipikal konsumen yang sekali beli langsung dibuang? Sejatinya ketika Anda memutuskan untuk membeli sebuah produk, pastikan Anda menggunakannya jangka panjang.

Berikut beberapa poin yang perlu Anda perhatikan untuk menjaga produk fashion supaya tetap awet yaitu:

  • Pakailah minimal 30 kali. Sekarang ini ada kecenderungan orang-orang begitu cepat bosan dan menganggap bajunya usang setelah 3-4 kali pemakaian.
  • Rawat pakaian yang sudah ada dengan baik, apapun bahannya dan mereknya. Baca dan ikutilah petunjuk di care label.
  • Cuci dan setrika pakaian bila perlu saja. Selain untuk menghemat air dan listrik, hal ini juga untuk menjaga baju agar tidak lekas rusak. Gunakan semprotan air untuk melembapkan pakaian sebelum disetrika untuk mempercepat penghilangan kerutan, sehingga suhu setrika tidak perlu disetel terlalu tinggi. Jemur pakaian dengan diangin-anginkan untuk menghindari konsumsi listrik dari mesin pengering.

Bagaimana dengan Baju yang Tidak Bisa Dipakai Lagi?

Jika ada kerusakan minor, usahakan untuk memperbaiki, baik dilakukan sendiri maupun dengan bantuan penjahit. Jika ukuran baju sudah tidak pas lagi (kebesaran atau kekecilan), atau modelnya dirasa kurang sesuai, usahakan untuk melakukan modifikasi. Konsultasikan dengan penjahit atau teman yang bisa memberikan ide kreatif.

Ketimbang membuang baju ke tempat sampah, sebisa mungkin salurkan ke orang yang masih bisa memakainya, atau ikut dalam kegiatan clothes swap (bertukar baju) yang sudah mulai sering digelar. Cek juga berbagai platform yang membantu Anda menjual barang bekas, termasuk pakaian.

Yuk, mulai sekarang jadi konsumen yang cerdas dan peduli lingkungan!

BACA JUGA: Beban Berat Lingkungan Di Balik Kenyamanan Tisu Basah