Proyek Blue Zones yang dijalankan oleh Quest Network, Inc. mempelajari wilayah-wilayah di dunia yang penduduknya hidup lebih sehat (dan karena itu mereka hidup lebih lama).

Para ilmuwan mengklasifikasikan tempat-tempat ini berdasarkan kemampuan penduduk yang berusia lebih lama dibanding rata-rata penduduk dunia.

Beberapa negara yang masuk dalam Blue Zones adalah:

  1. Sardinia (Italia)
  2. Okinawa (Jepang)
  3. Loma Linda (Kalifornia)
  4. Semenanjung Nicoya (Kosta Rika)
  5. Ikaria (Yunani)

Kebanyakan penduduk di wilayah tersebut diketahui hidup hingga usia lebih dari 100 tahun (centenarian) dan membuat para ilmuwan penasaran apa yang menjadi penyebabnya.

Kebiasaan Penduduk Blue Zones

Dari beberapa hasil riset yang dirilis oleh para peneliti, terkuaklah beragam faktor yang menyebabkan para penduduk di daerah itu panjang umur. Beberapa diantaranya adalah kebiasaan-kebiasaan berikut:

  1. menghabiskan waktu dengan keluarga,
  2. rajin berolahraga,
  3. memiliki cukup waktu untuk mengurangi stress pikiran,

Dan salah satu faktor lain yang paling berpengaruh dalam memperpanjang umur mereka adalah…. makanan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Blue Zones (@bluezones) on

Pola Makan dari Penduduk Blue Zone

Ternyata, para “blue zoner” ini memiliki pola makan unik yang jarang diterapkan oleh orang-orang yang berdiam di wilayah lain.

Berikut adalah rekomendasi pola makan yang diperoleh dari hasil riset penduduk Blue Zones:

1. Berhenti makan ketika perut sudah terisi 80 persen untuk menghindari kelebihan berat badan.

Praktisi mindfulness dan ahli nutrisi Susan Hartono memiliki metode yang mirip soal makan yang diterapkan pada klien-kliennya, yaitu mengukur tingkat kekenyangan.

Dalam metodenya, ia membagi rasio dari 1 sampai 7. Sebagian orang biasanya cocok makan dengan tingkat kekenyangan di angka 5.Pada tingkat tersebut orang sudah merasa kenyang tetapi tetap nyaman dan produktif. Sedangkan pada tingkat 6 atau 7 biasanya sangat kenyang dan sangat tidak nyaman untuk digunakan beraktivitas.

2. Perbanyak makan tumbuh-tumbuhan, terutama kacang

Kita dapat melihat kalau pola diet plant-based yang dianut oleh para penduduk Blue Zones ini sudah semakin banyak dianut di berbagai belahan dunia karena manfaat kesehatannya.

Meski sebagian orang masih butuh protein hewani, tetapi konsumsi makanan yang berbasis tumbuhan adalah format yang akan dipilih banyak orang nantinya.

3. Minum alkohol secara teratur, satu atau dua gelas per hari

Untuk yang ini, ada catatan khusus, nih! Perlu diperjelas bahwa sebagian besar wilayah yang berada di Blue Zones adalah wilayah dengan cuaca sejuk dan pola hidup cocok untuk mengonsumsi alkohol.

Menurut Susan, meski ada beberapa orang yang butuh dan perlu mengonsumsi alkohol, tetapi sebagian besar konsumsi alkohol menghasilkan energi yang tidak baik.

Meski selama ini alkohol digadang-gadang memiliki antioksidan yang baik, tetapi itu tidak semua alkohol, hanya pada wine saja.

Terlepas dari rekomendasi pola gaya hidup yang terinspirasi penduduk Blue Zones, Susan menuturkan ada perbedaan gaya hidup dan kondisi alam dengan di Indonesia yang tidak bisa disamakan.

“Kita dan penduduk Blue Zones punya tingkat stress yang berbeda. Selain itu, gaya hidup mereka sangat kekeluargaan, cultural community, dan aktif berkegiatan alam. Beda dengan kita yang seharian bisa cuma duduk di depan laptop kejar deadline dan rawan stress. Bisa dibilang, sesehat apapun makanan kita, kalau masih stress pasti tak lepas dari penyakit,” jelas Susan.

BACA JUGA: Lebih Sehat Mana: Mandi Air Panas atau Air Dingin?