Kompos adalah salah satu solusi berkelanjutan terkait masalah lingkungan, ekonomi, sosial budaya dan pendidikan.

Walaupun saat ini kegiatan membuat kompos sudah semakin sering digalakkan dan  dipraktekkan, ada saja informasi yang terlewatkan dan kerap menjadi pertanyaan. Di artikel ini, teman-teman dari Sustainable Indonesia menjawab beberapa pertanyaan seputar kompos yang sering sekali ditanyakan.

Jika Anda ingin mulai membuat kompos, coba simak artikel ini, siapa tahu pertanyaan Anda adalah salah satunya!

1. Kalau mau mulai bikin kompos tapi belum punya sampah coklat, gimana dong?

Kalau sampah coklat (sampah kering-red) belum ada, sisa dapur bisa dikeringkan (dijemur). Untuk sementara, sisa makanan bisa dimasukkan ke freezer supaya tidak bau busuk. Kalau sampah coklatnya sudah ada, baru bisa diolah.

2. Apakah sisa makanan yang menempel di wastafel bisa dijadikan kompos? Kan sudah kena sabun?

Tidak apa-apa, dikompos saja.

3. Apakah Tisu bisa dijadikan kompos? 

Tisu bisa dikompos karena terbuat dari bahan organik (kayu) kecuali tisu basah, tidak bisa dikompos karena di dalamnya mengandung plastik.

4. Apakah benar kalau terlalu banyak tisu, kualitas kompos jadi tidak bagus?

Yang menjadi pertimbangan adalah kemungkinan adanya bahan kimia tambahan pada proses pembuatan tisu seperti pemutih. Memang masih kontroversial, ada yang mengatakan aman, ada juga yang mengatakan tidak. Ada baiknya secara perlahan kita mulai mengurangi penggunaan tisu.

5. Apakah puntung rokok bisa dijadikan kompos? 

Puntung rokok terbuat dari sintesis selulos, baru akan terurai dalam waktu 10 tahunan. Belum lagi saat puntung rokok kontak dengan air, bahan kimia yang terkandung di dalamnya akan masuk ke kompos kita. Lalu nikotin itu bakal jadi insecticide yang ampuh membunuh bakteri-bakteri yang dibutuhkan dalam proses composting. Jadi sangat tidak disarankan.

BACA JUGA: Apa Hubungannya Kompos dan Perubahan Iklim?

6. Apakah semua material organik bisa dijadikan kompos?

Ya benar, hanya saja setiap material punya waktu terurai yang berbeda-beda. Setiap material juga punya karakteristik yang bisa mengundang binatang lain. Misalnya, dairy product (produk susu) disebut bisa mengundang tikus.

Sampah produk susu juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Jadi kalaupun mau mengompos dairy product, pastikan sampah coklatnya banyak dan komposter dalam keadaan selalu tertutup rapat.

7. Apakah aman kalau kompos tidak pernah diaduk? Soalnya kalau diaduk agak bau…

Harusnya kalau komposisi antara sampah coklat dan hijaunya pas, nggak akan ada bau. Coba saja diaduk sesekali, lalu tambahkan sampah coklatnya.

Nah, mau tahu lebih banyak mengenai kompos, Anda bisa mengikuti workshop yang sering diadakan oleh Sustainable Indonesia. Silakan lihat-lhat langsung di Instagramnya ya. Semangat mengompos teman-teman!

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Sustainable Indonesia (@sustainableindonesia) on

BACA JUGA: Apa Hubungan Kompos dan Perubahan Iklim?