Swedia dan negara-negara Skandinavia

Banyak orang mengenal negara di kawasan ini karena aurora borealisnya, tapi negara-negara Skandinavia ini juga juara dalam menetapkan kebijakan terkait sustainability dan energi.

Swedia adalah salah satu negara yang memiliki kebijakan pemisahan sampah yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Kebiasaan ini begitu mendarah daging, sehingga jika kita baru datang ke Swedia, maka hal inilah yang diperkenalkan oleh kommun (setingkat RW) di mana kita tinggal. Sampah inilah yang dijadikan sumber energi untuk listrik, pemanas ruangan serta keperluan lainnya.

Tidak mengherankan mengapa Swedia mengupayakan partisipasi masyarakatnya untuk memilah sampah yang dipakai untuk menghasilkan energi. Cuaca yang lebih dingin dibandingkan negara-negara lainnya menyebabkan Swedia membutuhkan energi lebih banyak. Agar di dalam negeri mereka memiliki cukup energi untuk mengaktifkan pemanas dalam waktu yang cukup panjang, tentu hal yang paling masuk akal adalah mencoba memaksimalkan apa yang dapat mereka ciptakan sendiri.

Pengelolaan Limbah di Negara Swedia

Banyak cara dilakukan pemerintah Swedia agar masyarakatnya mau terlibat dalam proses daur ulang sampah. Salah satunya adalah dengan membuat reverse vending machine (RVM), yaitu mesin yang menerima kaleng dan botol plastik bekas dan memberikan uang atau deposit pada penyetornya.

Mesin ini bekerja dengan konsep return deposit, jadi setiap kali orang membeli minuman kaleng atau plastik, harga yang dibayarkan sudah termasuk harga kemasan/ deposit.  Uang deposit itulah yang dikembalikan setelah pembeli mengembalikan sampahnya ke dalam vending machine.

Swedia sudah menjalankan sistem ini bukannya sudah lama, tapi sudah lama sekali, yaitu sejak 1984, yang membuat negara itu berhasil mendaur ulang 90% sampah rumah tangga.

Biasanya reverse vending machine tersedia di supermarket atau toko kelontong yang berada tidak jauh dari rumah. Di dalam mesin ini, botol plastik dan kaleng akan ditipiskan sehingga lebih mudah dibawa ke tempat daur ulang.

Dalam prakteknya, memang tak semua orang memanfaatkan ini. Ada saja orang yang meninggalkan kemasan bekas minuman di tempat sampah atau ditinggalkan begitu saja di dalam kantong sampah terutama sehabis pesta, konser musik atau perhelatan yang berhubungan dengan kegiatan anak muda.

Karena bernilai meskipun recehan, sampah-sampah berserakan ini tetap ada saja yang mengumpulkan. Cara yang cukup jitu, sehingga jika botol dan kaleng tersebut diabaikan oleh pemilik sebenarnya, masih ada yang akan memanfaatkannya. Pada akhirnya, kaleng dan botol plastik tersebut tetap dapat dikumpullkan untuk didaur ulang.

 

tas daur ulang Fjallraven
Brand Fjallraven juga menjadikan plastik daur ulang sebagai bahan tas mereka. Foto: Fjallraven.

Sampah-sampah tersebut didaur ulang oleh perusahaan daur ulang atau perusahaan minuman itu sendiri, entah untuk dibuat kembali kemasan atau digunakan untuk bahan lain.

Perusahaan retail Swedia, H&M, misalnya bekerja sama dengan Danone untuk membuat serat kain dari plastik yang kemudian dijadikan pakaian yang diproduksi dan dijual secara terbatas di butik-butik H&M.

BACA JUGA : 6 Miskonsepsi Zero Waste

Bukan cuma Swedia dan negara-negara Skandinavia saja yang menerapkan mesin pengembalian botol dan kaleng.

Irlandia pun mulai meniru cara ini, berharap pengumpulan sampah plastik dan kaleng dapat lebih terkoordinasi, sehingga proses daur ulangnya dapat berjalan dengan lancar.

mesin sampah

Bagaimana dengan Indonesia? 

Di Indonesia, kita bersyukur mulai banyak bertumbuhan usaha rintisan pengelolaan sampah, antara lain  Waste4Change , e-recycle, rekosistem, dan duitin.

Mereka menawarkan jasa jemput sampah dan memberikan insentif untuk sampah yang dikumpulkan. Insentif ini bisa ditukarkan dengan uang, pulsa dan lain sebagainya.

Sampah yang diterima beragam, ada yang hanya menerima sampah anorganik, ada juga yang menerima sampah organik, dan limbah khusus seperti popok bayi.

Sejak akhir Juni 2021 Kimberly-Clark Softex menjalin kerja sama Duitin untuk mengumpulkan popok bekas pakai yang akan didaur ulang di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Masker Sekali Pakai Bisa Didaurulang. Kirim Maskermu Ke sini!