Ketika mendengar kata lebah, umumnya orang akan menghubungkannya dengan madu. Seriring dengan waktu, kini orang juga akan mengaitkannya dengan propolis.

Pasalnya, propolis yang sering juga disebut bee glue atau lem lebah, memiliki manfaat yang tidak kalah dengan madu. Banyak orang yang telah bersaksi tentang khasiat propolis dalam mengobati berbagai macam penyakit. Jika Anda tidak memiliki keluhan apapun, propolis bisa menjadi salah satu suplemen kesehatan alami untuk keluarga, seperti halnya madu.

Beda Propolis dan Madu

propolis bermanfaat

Rasa propolis sama sekali tidak seperti madu. Tidak manis, bahkan cenderung sepat, pekat dengan warna coklat kehijauan. Jika madu diambil dari nektar bunga, propolis dikumpulkan lebah dari getah-getah pepohonan untuk melindungi sarangnya.

Dari bahasa Yunani, “pro” adalah pertahanan dan “polis” adalah kota. Sehingga propolis secara literal bermakna pertahanan sebuah kota (atau sarang lebah).

“Jadi, lebah memproduksi propolis untuk melindungi sarang lebahnya agar tidak dimasuki bakteri. Sarang lebah menjadi steril karena terlindungi propolis tersebut. Dan dibutuhkan 6.000 lebah untuk menghasilkan 6 ml cairan propolis” jelas Satrio Wicaksono, Distributor British Propolis.

Tidak Semua Propolis Sama

propolis berkhasiat

Kandungan terbanyak dalam propolis adalah senyawa polifenol yang bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat mengatasi kerusakan dalam tubuh. Salah satu senyawa polifenol ialah flavonoid. Menurut penelitian, semakin tinggi flavonoid maka semakin tinggi pula manfaat propolis untuk tubuh.

Flavonoid, pigmen yang terdapat dalam tumbuhan, adalah salah satu alasan mengapa buah dan sayur baik untuk kita dikonsumsi. Beberapa manfaat dari flavonoid adalah mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, asma, stroke, dan memiliki peranan khusus untuk melindungi otak. (Source: psychologytoday.com)

Layaknya antioksidan lain, flavonoid dapat menangkal radikal bebas dan ion logam yang merusak sel. Flavonoid juga dapat berfungsi sebagai antihistamin, antimikroba, hingga memperbaiki suasana hati. Tidak mengherankan jika beberapa penelitian mengungkapkan tentang potensi propolis digunakan sebagai obat alami untuk menanggulangi depresi (anti-depressant).

Seperti bahan-bahan alami lainnya, komposisi setiap propolis tidaklah sama. Setiap propolis berbeda tergantung lokasi lebah, jenis pohon dan tumbuhan di negara penghasilnya. Satrio mengatakan, dari penelitian yang dilakukan, British Propolis memiliki kandungan flavonoid tertinggi dibandingkan propolis lainnya.

Manfaat Propolis Untuk Kesehatan 

“Sebenarnya manfaat dari propolis banyak sekali dan bermacam-macam. Banyak testimoni yang mengungkapkan propolis membantu mereka untuk masalah kejantanan, kesuburan, kanker dan banyak yang lain. Tapi, kita fokus kepada IKAD, yaitu Imunitas, Kolesterol, Asam urat, dan Diabetes. Itulah beberapa penyakit yang kami percaya bisa dibantu penyembuhannya dengan konsumsi propolis secara teratur,” jelas Satrio.

Selain itu, ujarnya, propolis bisa mengatasi mag akut jika dikonsumsi rutin, yaitu 2 kali sehari. Untuk yang tidak memiliki keluhan, propolis dapat menjadi alternatif sebagai suplemen alami, karena ia tidak diberikan bahan-bahan tambahan lain.

Selain diminum, propolis juga bisa menyembuhkan luka atau sariawan. Caranya tinggal dioles pada area yang terluka. Rasanya sedikit perih, namun menurut Satrio luka akan cepat sembuh ketika diteteskan cairan propolis.

Meski dibuat secara alami dan tanpa menggunakan bahan-bahan tambahan kimia berbahaya, propolis belum tentu cocok untuk semua orang.

“Sebenarnya propolis relatif aman. Tetapi ada orang-orang yang tidak cocok. Ada beberapa orang yang memang alergi dengan getah jenis pohon-pohonan tertentu yang membuatnya alergi. Kalau sudah merasakan tidak cocok, maka langsung stop saja,” jelas Satrio.

BACA JUGA: 6 Cara Memilih Madu Dengan Benar dan Mengapa Semut Tidak Bisa Menentukan Keaslian Madu?