Banyak yang menyangka Selasih adalah versi lokal Chia Seed. Sekilas, bentuk dan warna Selasih dan Chia Seed memang mirip, meski begitu dua bahan makanan ini merupakan jenis biji-bijian yang berbeda.

Bedanya Chia Seed dan Selasih

Chia seed berasal dari jenis tanaman gurun yang bernama Salvia hispanica yang sudah dibudidayakan sejak jaman suku Maya dan Aztec. Tanaman ini tersebar di Meksiko dan Amerika bagian selatan. “Chia” berarti kuat dan dalam cerita folklore dikatakan bahwa memang masyarakat jaman dulu memakan biji-bijian ini sebagai penambah energi. Biji chia memiliki warna yang bervariasi, yaitu hitam, abu-abu, putih, dan coklat.

Selasih (Ocimum basilicum) berasal dari tanaman basil, banyak tersebar di negara India, dan sekitar Mediterania. Biji selasih berwarna coklat kehitaman berasal dari bagian bunganya. Ukuran chia seed lebih besar dan berbentuk seperti beras, sementara selasih jauh lebih kecil.

Dari segi nutrisi, biji selasih memiliki serat dan zat besi yang sangat baik untuk kualitas darah, mencegah penyakit anemia, dan baik untuk pencernaan. Chia seed kaya akan omega 3, karbohidrat, protein, serat, antioksidan, kalsium, serta nol kolesterol.

Perbedaan nutrisi yang paling menonjol antara keduanya adalah biji chia mengandung lebih dari dua kali lipat lemak omega-3 tetapi sedikit lebih sedikit serat dibandingkan dengan biji selasih.

Biji chia dan biji selasih mengembang dan membentuk gel saat direndam. Namun, biji selasih lebih cepat mengembang dibanding biji chia.

beda chia seeds dan selasih

Cara Konsumsi 

Chia seed bisa dikonsumsi mentah sebagai campuran makanan seperti smoothie atau direndam terlebih dahulu dalam cairan seperti ketika membuat overnight oats. Sedangkan biji selasih harus melalui proses perendaman dulu sebelum bisa dikonsumsi.

Hampit mirip, selasih dan chia seeds bisa digunakan sebagai pelengkap hidangan seperti:

  • Smoothie
  • Milkshake
  • Saus salad
  • sup
  • yoghurt
  • puding
  • pancake
  • roti dan muffin

Biji Chia Baik untuk Pencernaan

Ahli gizi, Aviani Harfika SGz menjelaskan bahwa Chia Seed memiliki banyak manfaat, sehingga baik untuk dikonsumsi rutin.  Salah satunya, karena tinggi serat, Chia Seed dapat memperlancar sistem pencernaan. Maka itu biji-bijian ini sangat baik bagi orang yang sedang menjalani program diet. Kandungan lemak tidak jenuhnya juga tinggi, sehingga dapat menjaga kestabilan kolesterol.

“Kandungan antioksidan dan lemak yang baik dalam Chia Seed juga dapat menangkal penyakit dan berbagai radikal bebas,” ujar Aviani.

Karena begitu kaya akan zat gizinya, seperti serat, omega 3, bahkan protein, biji Chia pun sering digadang-gadang sebagai superfood atau makanan ajaib. Meski begitu, kita harus cermati berapa takaran yang harus dikonsumsi agar kita dapat merasakan manfaatnya, karena kalau hanya dalam jumlah sedikit dan hanya dikonsumsi sesekali, besar kemungkinan kita tidak akan merasakan manfaat yang digembar gemborkan.

Cara Penyajian Chia Seed

Chia Seeds Basil Seeds
Perbedaaan Chia Seeds dan Basil Seeds

Chia seed cocok untuk dijadikan salah satu bahan untuk membuat overnight oats. Biji chia yang terendam susu atau air akan mengembang berkali-kali lipat dan akan memberi efek kenyang. Karena relatif tidak ada rasa, Chia Seed juga cocok dengan banyak makanan. Bisa dicampur smoothie, dijadikan pudding, kue, minuman, dan lain-lain. Para vegan juga banyak yang menggunakan chia seed sebagai pengganti telur.

Harga Chia seeds vs Selasih

Soal harga keduanya terpaut jauh. Di online marketplace (Februari 2020), Chia Seeds ada bermacam-macam, ada yang dari Meksiko dan Peru. Chia Seeds Organik Mexico 1 Kg dijual dalam kisaran harga IDR 48.000-63.000, sementara asal Peru bisa mencapai harga IDR 250.000 untuk 1 Kg. Sedangkan selasih kemasan 1 kg dijual dalam harga rata-rata IDR 42.000.

BACA JUGA: Kelor, Si Mungil yang Sarat Manfaat