Air Alkali Itu Bagus Untuk Diminum, Tapi…

Dengan catatan! Kalau kita pergi ke minimarket, lihatlah rak bagian air minum. Beberapa tahun lalu, kita hanya melihat satu sampai tiga merek air minum dalam kemasan. Tapi  hari ini kita disediakan banyak sekali pilihan; ada air mineral, air demineral, air murni, air reverse osmosis, air oksigen, air pegunungan, air organik, hingga yang banyak didengungkan sebagai pilihan air yang lebih sehat, yaitu air alkali atau air minum ph tinggi.

  • Apa perbedaan mereka dan yang mana sebenarnya air minum yang sehat?

Air Mineral Untuk Sehari-hari 

“Untuk sehari-hari, sebaiknya kita minum air mineral. Bukan air yang kosong, yang super bersih, yang tidak ada mineralnya sama sekali,” ungkap Susan Hartono, Holistic Nutrition Coach/Intuitive Healing Practitioner dari Self Awareness Network.

“Tapi idealnya, yang terbaik, kita minum air pegunungan yang melalui proses yang minimal. Selain mineral, oksigennya juga banyak,” tambahnya.

Bagaimana dengan air alkali? “Sekarang banyak produsen air alkali, tapi tidak semuanya sama. Alkali itu bagus dan boleh sering-sering diminum. Tapi apabila terlalu alkali dan terus-terusan di atas 9 juga tidak bagus untuk keseharian. Stay di 7 atau 8 koma.”

Salah Kaprah Mengenai Asam Basa

Menurut Susan, banyak orang keliru memahami konsep asam basa.

Kalau kita memasukkan sesuatu yang alkali atau basa, tubuh kita tidak langsung jadi asam atau basa. PH tubuh kita memiliki range tertentu, dan tidak pernah bisa lari jauh dari rangenya. Emotional stress, obat-obatan, makanan, cenderung menurunkan pH. Tapi, apa pun yang kita lakukan, tubuh kita pasti akan berusaha untuk kembali ke keseimbangannya, jelasnya.

Yang kita tidak mau sebenarnya kalau PH tubuh jatuh cenderung ke asam. Saat PH tubuh kita di bawah 7,3 tubuh mulai imbalance. Pada kondisi ini terjadi penumpukan racun, inflamasi, dan berbagai penyakit. Yang kita mau, tubuh kita di 7,3, ungkap Susan.

Ph tubuh kita juga tidak sama di tiap organ, masing-masing punya keseimbangannya sendiri. Seperti alam, semua dinamis, tidak ada yang dikontrol di satu angka.

susan-hartono-air-alkali
Susan Hartono, Holistic Nutrition Coach/Intuitive Healing Practitioner

Tubuh yang kondisinya terus ada di kondisi alkali juga tidak bagus.

Kenapa Tidak Baik Minum Air Alkali Berlebihan? 

Karena sejatinya kondisi pencernaan, asam lambung memang seharusnya acidic atau asam.

“Asam lambung kita tidak boleh sampai turun. Manusia moderen yang banyak mengalami masalah pencernaan, itu karena asam lambungnya kurang bukan karena berlebih,”jelas Susan.

Jadi, sambungnya, minum obat maag sebetulnya justru menjadi lingkaran setan.

Orang yang sakit maag sebenarnya disebabkan karena produksi asam lambungnya kurang.

Karena tubuh over kompensasi, naik ke atas, terasa kembung, begah, lalu sakit maag. Dikasih obat maag, diturunin asam lambungnya.

Untuk tujuan akut mungkin gak papa, sekali-kali, karena rasanya tidak enak. Tapi kalau terus-terusan, asam lambung semakin tidak bisa produksi dengan optimum.”

Ini bisa terjadi kalau tubuh terlalu alkali, tiap hari minum pH 10. Lambung akan berusaha membuat supaya kondisinya tidak terlalu alkali, supaya kembali ke balance. Satu lagi, kalau terlalu alkali obat juga tidak efektif, karena obat cenderung asam.”

Jadi Susan berpesan, yang paling benar adalah selalu kembali ke saran umum, yaitu everything in moderation.

Bagaimana dengan Air Rebusan? 

Merebus air adalah metode paling baik untuk membunuh organisme penyebab penyakit, termasuk virus, bakteri dan parasit. Jika dalam kondisi darurat yang tidak memungkinkan anda mendapat air minum bersih, metode inilah yang paling aman dilakukan. Namun jika pertimbangannya untuk menghemat, karena tidak usah membeli, sebenarnya tidak juga. Toh dengan merebus air, Anda memerlukan bahan bakar dan waktu.

Belakangan juga banyak depot air minum rebusan yang menawarkan harga air minum yang lebih murah. Air minum ini tentu menimbulkan banyak sekali pertanyaan. Bukan hanya soal direbus atau tidak, tapi bagaimana cara merebusnya, apa hanya mendidih saja atau sesuai standar ilmiah 100 derajat celcius? Bagaimana tempat penyimpanannya? Dan yang juga penting adalah bagaimana kualitas sumber air tanah/mentahnya? Air mentah yang diambil dari lingkungan yang asri tentu berbeda dengan air tanah yang ada di lingkungan pabrik atau terpapar polusi berat, misalnya.

Nah, dengan semua pertanyaan tersebut, rasanya kita sudah bisa memutuskan pilihan sumber air minum yang lebih baik.

Baca juga: Air Murni Dan Alkali Dengan Binchotan