Di Indonesia, pembalut menjadi pilihan paling umum yang digunakan perempuan saat menstruasi.

Untuk mereka yang sering mengalami iritasi saat menggunakan pembalut, sekarang ada pilihan lain yaitu menstrual cup, pembalut berbahan silikon berbentuk corong yang dimasukkan ke dalam vagina selama periode menstruasi.

Tidak hanya bisa menghindari risiko iritasi dan gangguan lain yang disebabkan pembalut sekali pakai, menstrual cup juga lebih membuat kita hidup sehat dan ramah lingkungan.

Apa itu Menstrual Cup?

Meski sudah terdengar di sana sini, banyak yang belum benar-benar tahu:

  • Apa itu menstrual cup.
  • Cara menggunakannya.
  • Hingga bagaimana pemakaian alat ini bisa menjadi salah satu aksi nyata Anda untuk mengurangi sampah.

Pembalut yang termasuk sampah bermasalah, seperti halnya popok bayi.

Untuk memberikan pencerahan, Sustainantion berkolaborasi dengan Organic Cup mengadakan talk show “Introduction To a Menstrual Cup”, Sabtu, 23 Februari di Conclave, Wijaya, Jakarta Selatan.

Dihadirkan Tiga Narasumber

Ada tiga narasumber yang dihadirkan yaitu:

  1. Jeanny Primasari, Founder Zero Waste Nusantara.
  2. Agni Pratistha, public figure dan Miss Indonesia 2007.
  3. Dr. Riyani Kadarsari, Sp.OG. Dokter Riyani.

Yang sudah memakai menstrual cup selama delapan tahun menjelaskan tentang mitos yang sering berseliweran tentang menstrual cup.

Banyak perempuan menganggap iritasi dan alergi ketika memakai pembalut sebagai hal normal, padahal sebenarnya kandungan bahan kimia yang ada dalam pembalut itulah yang menjadi pemicu.

Bahan-bahan ini juga dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan seperti gangguan reproduksi hingga kelainan janin.

Dari segi lingkungan

Dari segi lingkungan, pembalut sekali pakai juga menimbulkan masalah karena pembalut merupakan salah satu sumber sampah yang sulit diurai.

“Plastik yang diperlukan untuk satu pembalut  setara dengan empat kantong keresek dan limbahnya tidak terurai selama bertahun tahun,”ungkap Tyas, Founder Sustaination.

Jeanny Primasari, Founder Zero Waste Nusantara juga menambahkan soal sampah.

“Pembalut sekali pakai ini akan menyumbang begitu banyak sampah dan juga mengandung mikro plastik yang nantinya menjadi limbah kemudian dimakan oleh ikan kecil, hewan hewan, sehingga bisa kembali membahayakan pada tubuh kita,” katanya.

Dari sisi pemakai, hadir Agni Pratistha yang berbagi tentang pengalamannya menemukan menstrual cup hingga menjadi pengguna. “Menstrual cup itu seperti cari jodoh, di awal pasti susah untuk menaklukan rasa takut kita, tapi ketika beralih itu sangat bernilai,” pesan Agni.

BACA JUGA: Agni Pratistha Tentang Menstrual Cup: Nyaman Dan Ramah Lingkungan

Di acara ini sustaination juga membuka stand dengan menjual produk personal care yang ramah lingkungan seperti stainless straw, sikat gigi, perfume, shampoo bar dan tentu saja  menstrual cup yang dijual seharga Rp 399.900.

Jika kamu tertarik, kamu bisa mendapatkannya di sustaination.id.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Sustaination (@sustaination) on