Sebelum ini, Anda mungkin sudah pernah melihat paras cantiknya dalam ajang bergengsi America’s Next Top Model (ANTM) yang disiarkan secara global.
Namanya memang sempat bergaung di pentas ANTM sebelum akhirnya tereliminasi pada beberapa episode sebelum mendekati final.
Namun, Winnie tak lekas putus asa. Perempuan berdarah Jamaika ini malah semakin terpicu untuk merangkak naik dan mulai mengibarkan pamor tersendiri sebagai salah satu model papan atas dunia.
Selain memiliki figur tubuh jenjang dan seksi, persona Winnie memang mudah dikenali berkat tampilan kulitnya yang unik.
Ya, ia adalah seorang model dengan vitiligo. Ini adalah sebuah kondisi di mana petak-petak berwarna terang bermunculan pada wajah dan sekujur tubuh.
Hal ini terjadi karena zat warna alias pigmen yang hilang begitu saja dari sebagian permukaan kulit sehingga pada akhirnya menghasilkan tampilan seperti corak belang.
Awal Terjadinya
Saat ia menemukan bercak-bercak tersebut untuk pertama kalinya pada usia yang cukup dini, ibunya sibuk mencari bantuan rumah sakit, dokter, spesialis dan dermatolog tanpa menemukan hasil sesuai harapan.
Winnie tak jarang menerima cemoohan dari teman-teman sebayanya. Panggilan zebra dan sapi menjadi makanannya sehari-hari. Tetapi, ia memilih untuk bertahan dan dengan berani menghadapi semua itu.
Toh sebetulnya, siapa pun bisa saja mengidap vitiligo terlepas dari jenis kelamin dan ras yang dimiliki. Malah, fenomena ini seringnya muncul pada seseorang yang berumur relatif muda yaitu antara 10 hingga sekitar 30 tahun. (Sumber: 1)
Menghadapi Kehidupan yang Berbeda
Walaupun harus menghadapi hidup yang berbeda dari kebanyakan orang, kini Winnie mengaku tak merasa canggung lagi dengan penampilannya.
“Ini adalah sebuah kondisi (yang normal) saja dan tak membuat saya merasa sakit,” tuturnya pada sebuah wawancara yang diunggah di sebuah video YouTube.
Kabarnya, ia pun menolak jika ada penata rias yang hendak menutupi bercak putihnya dengan menggunakan kosmetik sebelum sesi pemotretan. “Tak ada yang salah dengan diri saya,” tegasnya.
Tetap Berkarya
“Tuhan menciptakan tiap manusia secara berbeda-beda. Ada orang yang terlahir dengan kulit gelap, ada pula yang memiliki kulit terang. Dia menganugerahi saya dengan dua warna kulit sekaligus,” katanya sambil tersenyum.
Saat ini, belum ada terapi yang ampuh menuntaskan vitiligo. Namun, kendala ini tak menghentikan Winnie untuk terus berkarya dan menata masa depannya.
Selain sibuk berpose untuk berbagai majalah internasional dan juga menjadi duta untuk rumah mode kenamaan Tommy Hilfiger, ia pun mengemban tugas penting sebagai juru bicara mengenai vitiligo.
Hingga kini, ia dianggap sebagai salah satu orang yang paling memberikan aspirasi bagi para pengidap vitiligo lainnya untuk tampil lebih percaya diri. Go, Winnie!
