Hari Hutan Internasional

Apakah hari ini kamu sudah makan? Sedang duduk di kursi? Menulis sesuatu di buku catatanmu? Keluar rumah menggunakan masker? Apakah hari ini kamu mendapatkan struk pembelian saat memesan makanan?

Sadarkah kamu jika dalam keseharian kita, kita tak lepas dari berbagai produk yang terbuat dari bahan-bahan hasil hutan?

Kita bergantung pada hutan untuk kelangsungan hidup, mulai dari udara yang kita hirup hingga kayu yang kita gunakan untuk menghasilkan berbagai produk kebutuhan hidup sehari-hari. Selain menjadi habitat satwa dan sumber mata pencaharian manusia, hutan juga menjadi tempat berlindung, mencegah terjadinya erosi dan memitigasi perubahan iklim.

Tahukah kamu?

Setelah lautan, hutan merupakan gudang karbon terbesar di dunia.

Hutan menyediakan layanan ekosistem yang sangat penting bagi kesejahteraan manusia, termasuk:

  • Menyerap gas rumah kaca berbahaya yang menyebabkan perubahan iklim.Di hutan tropis saja, seperempat triliun ton karbon disimpan dalam biomassa di atas dan di bawah tanah.
  • Menyediakan air bersih untuk minum, mandi, dan keperluan rumah tangga lainnya.
  • Melindungi daerah aliran sungai dan mengurangi atau memperlambat jumlah erosi dan bahan kimia yang masuk saluran air.
  • Menyediakan bahan makanan dan obat.
  • Menjadi penyangga saat terjadinya bencana alam seperti banjir dan curah hujan tinggi.
  • Menjadi habitat bagi lebih dari setengah spesies darat dunia

Tempat wisata

Hutan juga merupakan tempat wisata yang amat mengasyikan, kamu tentu sudah pernah dengar spot-spot wisata alam yang banyak dicari seperti hutan bandung atau hutan mangrove di Pantai Indah Kapuk.

hutan mangrove
Wisata alam ke hutan mangrove

Hari Hutan Internasional

Pada 2012, Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menetapkan tanggal 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya semua jenis hutan.

Untuk tahun 2022, tema untuk Hari Hutan Internasional adalah “Forests and sustainable production and consumption”.

Menurut organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO/Food and Agriculture Organization), saat hutan dikelola secara berkelanjutan, pohon menjadi sumber daya terbarukan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memilih dan mengonsumsi produk yang terbuat dari pohon/kayu yang dikelola secara berkelanjutan.

Pada tahun 2015, negara anggota PBB mengadopsi kebijakan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPG) atau  Sustainable Development Goals.

Menjaga kelestarian hutan termasuk ke dalam dua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu:

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan #15

Ekosistem daratan

Tujuan 15 TPB adalah melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan eksosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekargaman hayati.Pembangunan kehutanan pada periode 2017–2022 diarahkan pada pencapaian tujuan yaitu pengelolaan hutan lestari.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan #12

Produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab

Pengelolaan efisien dalam penggunaan sumber daya alam milik bersama, dan cara kita membuang sampah beracun dan polutan adalah target penting untuk meraih tujuan ini. Selain itu mendorong industri, bisnis, dan konsumen untuk mendaur ulang dan mengurangi sampah, seperti halnya juga mendukung negara-negara berkembang untuk bergerak menuju pola konsumsi yang lebih berkelanjutan pada 2030.

Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Rumah.

Meski hutan kelihatan jauh dari kita terutama yang tinggal di kota-kota besar, kita bisa turut terlibat menjaga kelestarian hutan mulai dengan menanamkan kebiasaan baik dan melakukan langkah-langkah kecil yang dimulai dari rumah, antara lain :

1. Tanam pohon

Yuk, buat lingkungan sekitar menjadi lebih hijau dengan menanam pohon di halaman rumah atau di taman kompleks perumahan kita. Selain menyegarkan mata, hati dan pikiran, udara pun akan menjadi lebih segar. Terdapat berbagai jenis bibit pohon dengan beragam ukuran yang bisa kamu pilih. Jika misalnya belum berani atau tidak sempat ke tempat penjualan bibit pohon, kamu bisa melakukannya secara online. dan bibit pohon sudah banyak dijual secara online. Kamu juga bisa cari tahu dan mengikuti aksi tanam pohon yang diadakan berbagai organisasi.

2. Hemat kertas

Banyak cara untuk menghemat penggunakan kertas di rumah ataupun kantor, antara lain:

  • Daripada menggunakan kertas baru, gunakan sisi kertas yang belum terpakai ketika perlu menulis sesuatu.
  • Saat mencetak dokumen, pastikan untuk mencetak pada kedua sisi kertas.
  • Gunakan kain untuk mengelap meja dan peralatan makan, bukan handuk kertas atau tisu.
  • Pilah sampah kertas di tempat tersendiri dan bawa ke pusat daur ulang.

3. Pilih produk dengan kemasan ramah lingkungan 

Saat belanja bahan makanan, biasakan untuk memperhatikan keterangan pada kemasan. Selain untuk cek tanggal kadaluarsa makanan, kamu juga bisa cek apakah kemasan tersebut ramah lingkungan dan terbuat dari bahan yang berkelanjutan dan terbarukan.

Label Forest Stewardship Council™ bisa kamu jadikan sebagai indikator. Setiap label FSC yang tercantum pada produk memberikan informasi tentang asal bahan yang digunakan untuk membuat produk jadi, yaitu bersumber dari bahan baku yang berkelanjutan yang dikelola secara bertanggung jawab berdasarkan standar FSC. Dengan memilih produk berlabel FSC, kamu membantu menjaga hutan baik di daerahmu dan di dunia.

4. Pilah dan upcycle kemasan bekas

Saat kemasan minuman sudah habis kamu tuang, atau kemasan santan sudah kosong, apakah kamu secara refleks akan langsung membuangnya di tong sampah. Eits, tunggu dulu.. sebelum dibuang, coba dipilah dulu berdasarkan materi kemasan. Pilah kemasan berbahan kertas/karton dari plastik, kaleng dan kayu. Simpan di tempat yang terpisah, kemudian panggjl organisasi pengumpul kemasan bekas, seperti Duitin.

Kalau kamu suka dengan kegiatan DIY, kemasan bekas juga bisa di-upcycle menjadi barang baru seperti tempat pensil, vas bunga, tempat pernak-pernik, dan banyak lagi. Biarkan kreatifitasmu mengalir saat melipat, menggunting, menempel dan mewarnai kemasan bekas menjadi barang yang keren.

Way Beyond Good

SIG, penyedia sistem dan solusi kemasan karton aseptik, adalah salah satu perusahaan yang aktif  mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi melestarikan bumi.

SIG,  didirikan pada tahun 1853 dan berpusat di Neuhausen, Switzerland, sejak tahun 2002 telah beroperasi di Indonesia melalui PT SIG Combibloc Indonesia. Sustainability (keberlanjutan) merupakan hal yang sangat penting bagi bisnis SIG. Melalui komitmen Way Beyond Good, SIG berusaha menjadi perusahaan dengan bisnis yang net positive, yaitu perusahaan yang mengembalikan lebih banyak daripada yang diambil dari lingkungan.

Melalui komitmen Way Beyond Good, SIG berencana untuk mengurangi separuh dampak lingkungan dan menggandakan kontribusi positifnya kepada masyarakat pada tahun 2030. Pada saat itu, semua bahan baku yang masuk ke kemasan SIG akan berasal dari sumber yang bertanggung jawab, dan solusi pengemasan SIG akan menjadi yang paling sustainable di pasar.

 

BACA: #PelukUntukOrangUtan, Kampanye Lindungi Populasi Orang Utan Yang Kian Kritis