Beberapa orang terobsesi dengan furniture, tetapi kurang menyadari dampaknya pada bumi. Untuk membuat perbedaan dan membantu melindungi bumi, kita harus memastikan bahwa furniture dan produk kayu lain yang digunakan ramah lingkungan.

Eits, bukan berarti Anda harus membuang semua plastik dan menukarnya dengan kayu. Tidak semua furniture kayu terbuat dari kayu olahan ramah lingkungan lho! Yuk, pelajari lebih lanjut tentang cara terbaik memilih furniture ramah lingkungan untuk perabotan Anda.

Kayu Bersertifikat

Dunia membutuhkan lebih banyak pohon. Sejatinya pohon tidak hanya menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, pohon juga yang menjaga permukaan bumi tetap dingin, mereka menyediakan habitat yang oleh binatang, serangga, burung, dan tanaman lain disebut rumah.

Jadi, keberadaan pohon tidak hanya untuk mendukung mata pencaharian manusia. Maka itu kita perlu mencari cara agar ada keberkelanjutan setelah memanen kayu. Forest Stewardship Council (FSC) adalah standar sertifikasi internasional yang mengontrol penebangan pohon dan mempromosikan kondisi kerja yang baik bagi pengelolaan hutan.

Dibuat dari Bahan Reklamasi

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kini Ziegner (@woodworkinghawaii) pada

Jika kayu dirawat, kayu akan bertahan lama. Jadi kita juga bisa memanfaatkan semua kayu yang sudah ada? Kayu reklamasi biasanya berasal dari furniture lama, rumah, kayu cacat, atau dari sisa-sisa pabrik.

Beberapa kayu yang direklamasi bahkan berasal dari batang kayu yang tenggelam ke dasar sungai ketika kayu tersebut diapungkan ke hilir ke penggergajian. Nah, pemakaian furniture yang terbuat dari kayu reklamasi adalah contoh yang tepat jika Anda mau menggunakan kayu dengan rasa kepedulian.

Berbahan Bambu

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bambu Indah (@bambuindah) pada

Anda mungkin pernah mendengar kalau bambu bukanlah pohon, tetapi rumput. Bambu mewakili keluarga rerumputan yang memiliki ukuran mulai dari kecil hingga besar. Bambu dapat diratakan menjadi lantai, dibentuk menjadi perabotan, ditekan menjadi veneer, diiris untuk membuat kerai jendela — bambu dapat membangun sebuah rumah.

Kebanyakan bambu berasal dari Cina dan ditanam dengan sedikit atau tanpa pestisida. Karena bambu lebih cepat tumbuh dan jauh lebih mudah untuk memeliharanya, menggunakan bambu sebagai bahan perabot lebih sehat ketimbang kayu.

Logam dan Plastik Daur Ulang

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Starbucks Coffee ☕ (@starbucks) pada

Bahan daur ulang membutuhkan lebih sedikit pemrosesan dan sumber daya sehingga mendukung konsep ramah lingkungan. Teknologi yang kian maju telah menunjukkan kalau plastik dan logam daur ulang bisa digunakan sebagai bahan furniture. Bahkan gerai kopi besar seperti Starbucks menggunakan perabot daur ulang untuk meja dan kursinya.

Dapat Didaur Ulang dan Dibongkar

Perabotan ramah lingkungan yang baik harus memungkinkan perbaikan, pembongkaran, dan daur ulang yang mudah. Ini menjadi salah satu kriteria furniture ramah lingkungan. Kenapa tidak? Dengan Anda mudah membongkar pasangnya, tidak perlu repot beli yang baru setiap kali pindahan kan?

Tahan lama dan Mudah Diperbaiki

Salah satu aspek terpenting dari produk hijau yang sering diabaikan adalah daya tahan. Jika perabot Anda tahan lama dan dapat diperbaiki, ini mengurangi kemungkinan perabot tersebut akan berakhir di TPA. Pastinya dapat menghemat uang Anda dalam jangka panjang.

BACA JUGA: Ruang Lebih Hijau dengan Kokedama