Baceman Bawang selalu ada di dapur saya. Bumbu ini sederhana tapi bisa bikin makanan yang biasa-biasa saja jadi sedap. Mungkin Anda asing dengan namanya, tapi kalau Anda pernah makan nasi goreng gerobakan atau Chinese food, kemungkinan besar Anda sudah pernah coba baceman bawang yang tercampur sempurna di makanan Anda.

Di Kediri, biasanya baceman bawang jadi bumbu wajib para penjual nasi goreng/mie goreng, karena memang tidak bisa dipungkiri aroma dan rasa dari bawang bacem ini luar biasa harumnya.

Semakin lama disimpan, baceman bawang semakin harum dan kuat rasanya. Tapi ada catatan, menyimpannya harus di toples yang tertutup kuat. Kalau tidak, bisa tumbuh jamur atau warna kehijau-hijauan. Kalau sudah begitu, tidak usah dipakai lagi ya!

Meski jadi bumbu wajib mie atau nasi goreng, Baceman bawang sebenarnya bisa digunakan untuk hampir semua masakan seperti sayur tumis, aneka sop, cap cay, atau krengsengan. Dijamin rasanya pasti beda banget jika dibandingkan dengan bawang iris biasa.

Banyak juga pertanyaan-pertanyaan yang umumnya muncul seputar resep ini, saya sudah kompilasikan, silakan dibaca. Nah, ini resep dan videonya!

Resep Baceman Bawang Putih 

Oleh: Arilya Irfan

Bahan: 

400gr bawang putih

4 butir kemiri besar

4 sdm minyak wijen

600-750ml minyak sayur kualitas baik

Cara Membuat Baceman Bawang: 

  1. Kupas bawang putih, cuci lalu tiriskan hingga benar-benar kering.
  2. Tumbuk kasar lalu sisihkan.
  3. Tumbuk kemiri sampai benar-benar halus lalu campurkan ke tumbukan bawang putih.
  4. Letakkan adonan bawang ke toples yang bertutup rapat, campurkan dengan minyak wijen dan minyak sayur (untuk banyaknya minyak sayur tergantung toples masing-masing. Jika nanti bawang masih banyak tapi minyaknya sudah habis, bisa ditambahin minyak lagi ke toplesnya).
  5. Tutup rapat, dan gunakan 1-2 hari kemudian.

Catatan: 

  • Tidak ada patokan untuk komposisi bahan, silahkan sesuaikan dengan kebutuhan, bisa bikin 1/2 atau 1/4 resep dulu
  • Pastikan bawang dan kemiri benar-benar kering, jangan sampai ada air setetes pun yang masuk, ini bertujuan agar bawang tetap awet dan terjaga rasanya.
  • Gunakan minyak wijen yang berkualitas baik (misalnya merk pagoda/lowo), ciri minyak wijen yang baik adalah jika ditaruh di kulkas dia tidak akan membeku. Kalau dia membeku di dalam kulkas, artinya kualitasnya kurang bagus.
  • Gunakan minyak sayur yang berkualitas baik, tidak disarankan untuk menggunakan minyak curah/los yang dijual di pasar, karena bisa bikin bawang jadi tengik.
  • Sebaiknya di dalam toples diberi sendok khusus, ini menghindari agar baceman bawang tdak tercampur oleh bahan-bahan dari luar.
  • Bawang yang disimpan dalam minyak tidak akan pernah busuk, semakin lama disimpan makin harum dan kuat

Pertanyaan Seputar Baceman Bawang Dan Jawabannya

  • Apakah bawangnya ditumis atau disangrai dulu?

Tidak. Semua bahan mentah, karena kalau ditumis, minyak akan jadi tengik

  • Apakah Baceman Bawang bisa busuk?

Bisa, kalau tercemar air atau udara atau bahan lain dari luar. Jadi supaya tidak busuk, harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Ketika mengambil juga gunakan sendok yang bersih dan kering.

  • Apakah bisa disimpan di kulkas? 

Bisa, tapi sebaiknya disimpan di suhu ruang saja.

  • Apakah bisa bikin Baceman Bawang pakai bawang merah?

Saya belum pernah coba, tapi menurut saya aroma bawang putih jauh lebih kuat daripada bawang merah, dan umumnya yang dipakai bawang putih.

  • Apakah minyak wijen bisa diganti dengan minyak lain?

Semua bahan wajib dipakai tidak bisa diganti

  • Kenapa dalam resep Baceman Bawang, kemirinya hanya sedikit? 

Kalau kebanyakan akan membuat bwang cepet gosong waktu ditumis

  • Apakah bisa ditambahkan bumbu-bumbu lain?

Pasti bisa dong, silahkan tambahkan bumbu-bumbu lain sesuai selera

  • Apakah Baceman Bawang hanya untuk nasi goreng atau mie goreng?

Tentu tidak. Bumbu ini bisa buat hampir semua masakan, bisa buat tumis-tumisan, krengsengan, saus spagetti, tong seng, ayam kecap, daging lada hitam, banyaklah. Intinya Baceman Bawang ini pengganti bawang putih segar.

  •  Bisa tahan berapa lama?

Bisa sampai 1 bulan lebih, asal disimpan dalam toples tertutup rapat dan terjaga kebersihannya

  • Kenapa ada gelembung-gelembung udara pada Baceman Bawang?

itu normal… artinya bawang sudah siap dipakai

  • Saya simpan 2 minggu, bawangnya rasanya agak sedikit asam ya, tapi aromanya makin sedaap?

Pastilah, namanya juga bawangnya dibacem atau difermentasi. Jadi pasti makin lama disimpan ada rasa sedikit asam, tapi aroma dan rasa yang dihasilkan…. wow bikin dapur wangi sampai ke rumah tetangga!

  • Apakah bisa dibikin pakai blender?

Bisa-bisa saja, tapi saya tidak sarankan. Lebih baik diulek manual, itung-itung olahraga.

  • Dimana membeli minyak wijen?

Banyak kok yang jual di pasar, minimarket atau supermarket pasti ada

  • Berapa harga minyak wijen?

Ada harga ada kualitas, jadi kalau minyak wijen yang harganya di bawah 10ribu, ya pasti kualitasnya di bawah standar. Harga minyak wijen kualitas standar (ukuran 600 ml) mulai dari sekitar 30ribuan. Kalau mau yang lebih bagus lagi bisa pakai pure sesame oil, yang  ukuran 115 ml harganya sekitar 30-40 ribuan

  • Apa merek minyak sayur yang bagus?

Banyak yang bagus. Yang penting diperhatikan itu minyaknya dalam kemasan dan ada keterangan yang jelas, bukan minyak curah yang dijual drum-druman.

  • Kalau minyaknya di toples abis gimana?

Tambahkan lagi minyak wijen dan minyak sayurnya. Dan jangan lupa diaduk dulu ya. Pastikan bawang terendam sempurna, agar bawang tidak berubah warna menjadi kehijauan!

BACA JUGA : Resep Soto Ayam yang Lezat dan Sehat