Di negara tropis seperti Indonesia, kita tentu familiar dengan Nangka. Buah ini mudah kita temui dalam bentuk buah yang dimakan langsung, maupun dalam berbagai hidangan khas Indonesia.

Nangka muda banyak diolah menjadi sayur, contohnya saja pada makanan khas Minang gulai cubadak (gulai nangka), gudeng, sayur asem, sampai lontong sayur.

Nah, Nangka yang kita makan sebagai buah adalah nangka yang sudah tua. Selain dimakan begitu saja, Nangka tua biasanya digunakan sebagai bahan makanan dalam sajian yang manis-manis, seperti es teler, es campur, berbagai jajanan pasar seperti keripik nangka, dodol nangka, kolak nangka, dan berbagai bubur manis.

Pemanfaatan Nangka di Indonesia memang sudah tercatat sejak lama, mundur ke sekitar tahun 800 masehi. Salah satu panel relief di Candi Borobudur merekam tentang keberadaan  tanaman ini.

Dalam panel relief itu, Nangka dipahatkan secara utuh mencakup batang, dahan, daun, dan buahnya. Fakta ini menandakan keberadaan Nangka sebagai salah satu tanaman penting yang dimanfaatkan masyarakat di zaman itu.

Kini Nangka tengah naik daun secara global karena mulai dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti daging. Tekstur nangka muda yang kenyal tampaknya berfungsi dengan baik sebagai “daging” dalam berbagai sajian vegan atau vegetarian.

Sebagai Suwiran “Daging” Dalam Burger Hingga Gyoza

Beberapa perusahaan makanan seperti Eat Karana dan The Jack Fruit Company misalnya, dengan kreatif menjadikan Nangka muda sebagai suwiran “daging” untuk isian roti, burger, bibimbap sampai gyoza.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by KARANA (@eatkarana) on

Bukan hanya tekstur dan rasanya yang fleksibel untuk diolah, Nangka muda pun kaya akan magnesium dan potassium, rendah kalori, rendah kolesterol, rendah glikemik indeks dan tinggi serat.

Selain dari segi tekstur dan gizi, Nangka yang sering disebut sebagai “miracle food” ini juga ideal untuk dimanfaatkan karena ketahanannya terhadap kekeringan dan serangga.

Dengan begitu, ia tidak memerlukan irigasi buatan atau penggunaan pestisida untuk bisa bertumbuh, sehingga pemeliharannya tidak merusak lingkungan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by The Jackfruit Company (@thejackfruitco) on

Nah, ini kabar baik untuk yang menginginkan lebih banyak alternatif pengganti daging, terlebih untuk kita yang tinggal di Indonesia, salah satu tempat dimana Nangka banyak tumbuh selain di negara-negara seperti India, Myanmar, Srilanka, dan Filipina.

BACA JUGA : Ivana dan Keju Para Vegan