Hayo, siapa di sini yang suka makan jamur? Jamur mengandung antioksidan tinggi, dan polisakarida terikat, yaitu protein yang berperan sebagai imunomodulator!

Imunomodulator adalah senyawa yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan dapat menekan hipersensitivitas yang menyebabkan alergi, radang sendi, dan asma.

Jamur, Dulunya Hanya Untuk Kalangan Atas

Jamur kancing kesehatan
Jamur Kancing

Ketika masa Mesir kuno sekira 3000 tahun lalu, jamur adalah hidangan istimewa khusus raja saja. Masyarakat biasa pada masa itu bahkan tidak diperbolehkan mengonsumsi jamur, karena ketersediaan jamur terbatas.

Di Cina sendiri pada masa Dinasti Shu sekitar 2400 tahun lalu, jamur digunakan untuk pengobatan herbal bagi raja dan bangsawan. Mereka menggunakan jamur kuping dan jamur ling zhi sebagai obat.

Masyarakat Yunani, Rusia, dan Meksiko sejak dulu percaya bahwa rutin mengonsumsi jamur dapat memberikan kekuatan super. Mereka memperoleh jamur dari kayu-kayu lapuk saat pergantian musim.

Sifat jamur yang fleksibel cocok untuk dikombinasikan dengan banyak ragam bahan makanan lain, dari pizza, sop, dan lain-lain. Ada pula yang menjadikan jamur sebagai obat untuk penyakit mereka, seperti penyakit jantung, ginjal, dan lambung.

Perkembangan Jamur di Indonesia

Indonesia merupakan negara tropis, sehingga jamur  tumbuh secara alami saat hujan datang. Menyadari kebutuhan jamur semakin meningkat, banyak yang berinisiatif untuk membudidayakan jamur yang bisa dimakan.

Saat ini, jenis jamur dibudidayakan di Indonesia dan dapat dimakan adalah:

  • Jamur merang
  • Jamur tiram
  • Jamur kuping
  • Jamur shiitake
  • Jamur kancing

Jamur merang mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1955, jamur kuping dibudidayakan pada tahun 1990, dan jamur tiram pada tahun 1988. Oleh karena itu, saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang dikenal sebagai gudang jamur di dunia, dengan jumlah produksi 63.400 ton di tahun 2010.

Jamur Kuping (Wood Ear)

Manfaat Mengonsumsi Jamur

Jamur mengandung antioksidan yang tinggi dan polisakarida terikat protein yang berperan sebagai imunomodulator. Itu berarti, senyawa yang ada di dalam jamur dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh, bahkan jamur juga dapat menekan hipersentivitas yang menyebabkan alergi, asma, dan radang sendi.

“Jamur mengandung protein nabati, dan tidak mengandung kolesterol. Mempunyai kandungan asam folat, B kompleks yang tinggi sehingga dapat menyembuhkan anemia, serta bisa menjadi obat anti tumor,” kata pakar gizi Nur Mukholishoh Majidah, S.Gz.

Jamur tidak dapat melakukan fontositesis, sehingga kandungan karbohidratnya lebih rendah dari sayuran seperti wortel dan kecambah.

Rata-rata, jamur mengandung 85-125 kJ per 100 gram. Jamur juga rendah lemak, yakni 2-8% dari berat kering. Sehingga, jamur dapat dijadikan dalam makanan rendah kalori, cocok untuk Anda yang takut gemuk dan menghindari karbo. Kandungan karbohidratnya yang rendah juga membuat jamur aman untuk pasien diabetes.

Wow, sangat banyak manfaat dari sebuah jamur

semoga bermanfaat

BACA JUGA: Makanan pun Punya Energi. Pilih Yang Memiliki Frekuensi Tinggi!