Satu lagi harapan “benih hijau” tumbuh di hiruk pikuk kota Jakarta. Komunitas Petani Kota tumbuh dalam semangat kebersamaan dan berbagi.

Pasar Petani Kota adalah ruang kolektif tempat kopi darat para Petani kota se-Jabodetabek yang dijalankan oleh Seru Bareng Creative Club (@sbcc_id) dari Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran.

Gelaran Pasar Tani Kota (04/02/2018) mencoba untuk menangkap potensi emansipatif warga dengan menggelar sebuah pasar kaget yang bertujuan untuk Untuk mempertemukan pikiran, gagasan, dan tindakan dalam pengelolaan ruang hijau.

Tujuan Membuat Acara Ini

Melalui acara ini setiap orang terbuka untuk berpartisipasi dan saling belajar. Tujuannya, menurut ketua program Pasar Petani Kota, Julian Riezki adalah melahirkan kecerdasan kolektif di antara sesama pegiat urban farming dan masyarakat yang peduli tentang lingkungan kota.

“Harapannya agar semangat dan pengetahuan tentang praktik bertani dan berkebun semakin tinggi hingga masyarakat perkotaan bisa mandiri tidak hanya menjadi konsumen pangan.

Tapi sudah menjadi produsen minimal untuk subsidi keperluan pangan dirumah masing-masing dan  diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat Jakarta untuk bercocok tanam khususnya untuk generasi muda, untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota hijau dan sehat,” jelasnya.

Terdapat juga workshop seputar dunia pertanaman dan perkebunan selain aktivitas jual beli mulai dari bibit tanaman, perlengkapan perkebunan, tanaman hias dan obat hasil olahan dari para artisan lokal.

Pulang dari acara ini, pengunjung yang kebanyakan berasal dari area Jabodetabek ini diharapkan ikut berpartisipasi melakukan praktek-praktek urban farming di rumah atau lahan masing-masing.

Pasar Petani Kota secara regular diadakan di setiap hari Minggu pertama di awal bulan. Namun secara prakteknya terus berjalan setiap harinya karena memiliki program turunan bernama “KuKen” atau Kunjungan Kebun yg bertujuan untuk mendokumentasikan praktek-praktek urban farming setiap Petani Kota di rumah masing-masing.

Ke depannya, Pasar Petani Kota berharap dapat menjadi wadah bagi para Petani Kota untuk membuat Jakarta lebih “hijau” lagi.