Membayangkan memasukkan sesuatu ke dalam vagina Anda, tentunya sedikit menyeramkan. “Apakah benda tersebut aman “di dalam” sana?”

“Apakah rasanya sakit?”

“Bagaimana kalau tetap tembus?”

Berjuta pertanyaan muncul ketika obrolan soal menstrual cup datang. Lantas, apakah memang sedahsyat itu menstrual cup?

Menjawab pertanyaan tersebut, menstrual cup sejatinya adalah cangkir fleksibel  yang khusus dirancang untuk digunakan di dalam vagina selama periode menstruasi. Sistem kerjanya adalah mengumpulkan aliran menstruasi ketimbang menyerapnya–seperti yang dilakukan tampon atau pembalut.

Beberapa manfaat dari menstrual cup adalah:

  1. Biaya lebih rendah dan lebih sedikit limbah

Menstrual cup bisa digunakan selama bertahun-tahun. Menurut Tyas dari Sustaination, yang juga pengguna, menstrual cup bisa awet sampai 10 tahun dan memberikan efek yang positif pada lingkungan.

Karena Anda dapat menggunakannya lagi, maka ia menyisakan lebih sedikit limbah dibanding pembalut konvensional atau juga tampon.

  1. “Menyimpan” aroma

Sistem pembalut yang menyerap darah menstruasi kerap menyebarkan aroma tidak sedap. Berbeda ketika Anda menggunakan menstrual cup, darah akan tetap berada di dalam, ditampung, baru dikeluarkan pada saatnya.

  1. PH vagina dan bakteri menguntungkan tetap ada

Pembalut ataupun tampon menyerap semua cairan vagina Anda bersama dengan darah, yang bisa mengganggu pH halus dan keseimbangan bakteri dalam vagina.

  1. Efisien

Bayangkan keribetan yang terjadi setiap kali menstruasi. Anda perlu mengganti pembalut beberapa jam sekali. Bayangkan juga betapa banyak sampah yang Anda sisakan setiap bulannya. Dengan menstrual cup, Anda bisa menunggu hingga 12 jam untuk membersihkannya.

Baik untuk Vagina dan Aman bagi Bumi

Buat Anda yang kerap mengalami iritasi di selangkangan dan bokong, penggunaan menstrual cup akan membuat Anda terhindar dari pengalaman tidak mengenakkan tersebut. Lebih dari itu, sehat bagi vagina, aman untuk bumi.

Pasalnya, penggunaan pembalut dan tampon ternyata menjadi penyumbang sampah terbesar untuk lingkungan. Sebuah survei menunjukkan, sampah pembalut yang dihasilkan di India adalah sebesar 9000 ton. Pun, butuh 800 tahun supaya limbah pembalut dapat terurai habis.

Ketika membakar sampah pembalut menjadi pilihan, risikonya adalah polusi udara karena limbah tersebut mengandung gas beracun seperti dioksin dan furan. Belum lagi risiko yang dihadapi para pemulung yang kerap tidak menggunakan masker atau sarung tangan ketika memilah sampah. E coli, Salmonella, Staphylococcus dan patogen yang menyebabkan hepatitis dan tetanus menjadi kemungkinan besar yang harus mereka hadapi.

Mau saja menggunakan menstrual cup, tapi kelihatannya sulit ya?

Ya, memang benar untuk sesuatu yang baru, akan sulit beradaptasi. Diakui Tyas, butuh setidaknya tiga kali siklus untuk khatam menggunakan menstrual cup. Tipsnya jangan tegang, dan bila perlu ukur serviks Anda ke ginekolog.

Simak juga cerita perjalanan Agni Pratista untuk menemukan menstrual cup yang pas.

 

BACA JUGA: Kemana Perginya Sampah Jakarta?