Di benak banyak orang, mencuci piring menggunakan tangan tampaknya pilihan yang paling ramah lingkungan. Pekerjaan ini begitu sederhana sehingga membeli mesin pencuci piring rasanya hanya buang-buang uang saja.

Sayangnya, ini tidak sepenuhnya benar.

Banyak dari kita tidak menyadari kalau memakai mesin pencuci piring tidak hanya lebih nyaman tetapi sebenarnya meninggalkan lebih sedikit jejak karbon daripada mencuci dengan tangan. Ini dikarenakan mesin pencuci piring bekerja lebih efisien dari segi penggunaan air dan energi dibandingkan tangan kita.

Ditambah dengan kelebihan dari segi higinitas, mesin cuci piring menjadi alat rumah tangga yang diidamkan, terutama untuk kamu yang tidak memakai jasa asisten rumah tangga.

Harganya yang tidak bisa dibilang murah memang membuat orang enggan untuk menelusuri lebih lanjut soal mesin pencuci piring, namun tidak ada salahnya untuk mempelajarinya lebih dulu.

Kenapa mesin cuci menarik untuk dipertimbangkan? Yuk kita telusuri!

  • Hemat air

Dalam sekali siklus pencucian, sebuah merek mesin cuci piring membutuhkan 10 liter air untuk mencuci sekitar 80 alat makan. Sementara, mencuci jumlah barang yang sama dengan tangan bisa menghabiskan 60 liter air. Ini masuk akal, karena mencuci piring manual dilakukan di bawah air mengalir sehingga kita tidak sadar banyak air yang terbuang percuma.

  • Lebih Bersih

Karena menggunakan air panas yaitu suhu 60-70 derajat celcius, hasil cucian pun jadi lebih bersih dari kotoran berminyak ataupun bakteri yang tewas kalau terkena panas. Selain itu, ketika mesin sudah selesai bekerja, peralatan sudah dalam keadaan bersih dan kering. Jadi ada satu lagi langkah yang hilang, yaitu mengeringkan cucian!

Kenapa mengeringkan itu penting? Peralatan yang basah bisa jadi tempat hinggap bakteri, inilah makanya kita tidak disarankan untuk makan dengan peralatan yang masih dalam keadaan basah.

Tapi semua orang juga tahu mengeringkan peralatan makanan secara manual adalah pekerjaan yang menjenuhkan dan membuang waktu. Tapi kalau kain lapnya kotor, bukannya bersih, kita malah akan menyebarkan bakteri ke peralatan makan yang dikeringkan.

  • Waktu Ekstra

Untuk waktu, ada beberapa mode seperti mode standard dan cepat. Jadi lamanya bergantung pada mode yang dipilih. Namun rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 30-45 menit. Jadi, ini artinya kamu punya 45 menit waktu tambahan untuk melakukan hal lain selain cuci piring.

  • Mengurangi Sampah Spons

Menggunakan mesin cuci berarti tidak perlu spons lagi. Ini menyenangkan, karena spons cuci piring harus diganti secara berkala. Selain harus dibeli terus menerus, meski harga spons tak terlalu mahal, artinya kita juga menyumbangkan sampah spons terus menerus. Kamu pasti sudah tahu kalau spons adalah tempat yang nyaman untuk tumbuhnya bakteri. Jadi tidak mengganti spons demi menghemat atau karena belum rusak-rusak amat, bukan sesuatu yang disarankan.

Apakah Mesin Pencuci Piring Biaya Listriknya Tinggi?

Salah satu faktor yang langsung dipikirkan banyak orang soal mesin pencuci piring adalah biaya listrik. Ternyata kebutuhan watt tinggi tidak berarti konsumsi listriknya juga besar. Ada beberapa merek yang memang merancang produknya untuk sehingga satu kali siklus pencucian menggunakan hanya membutuhkan 1,02 kWH atau kurang lebih Rp 1.474.

Berapa Harga Mesin Pencuci Piring?

Kini banyak merek peralatan rumah tangga yang menyediakan mesin pencuci piring sehingga harga semakin bersaing, yaitu dari harga 3 jutaan. Biasanya semakin efisien sebuah mesin, harganya pun makin mahal. Namun ini juga ditentukan dengan kapasitas mesin.

Meski punya sekian banyak kelebihan, tak semua orang perlu mesin pencuci piring.  Mereka yang tinggal sendiri atau hanya dua orang di apartemen mungil, misalnya, rasanya cuci piring pakai mesin tidak terlalu terasa efisiensinya. Tapi kalau kamu adalah anggota keluarga besar atau orang yang sering mengadakan acara yang mengundang banyak orang ke rumah, kehadiran mesin pencuci piring pasti amat menyenangkan.

Bagaimana, apakah kamu tertarik beli mesin pencuci piring?