Bahan Bakar Masak Portable Dari Energi Terbarukan

Dengan semakin menipisnya pasokan energi fosil, dunia berlomba untuk mencari energi alternatif yang lebih berkelanjutan yang kita kenal dengan energi terbarukan atau renewable energy. Sumber energi terbarukan berasal dari sumber daya alam, bisa diperbaharui dan tidak terbatas karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan, misalnya saja air, udara, matahari.

Berbeda dengan bahan bakar fosil, sumber energi terbarukan rendah emisi karbon dioksida, tidak mengeluarkan emisi gas beracun dan partikular molekulat, dan minim konsumsi air, sehingga ia bersifat ramah lingkungan dan maka itu juga sering disebut sebagai energi bersih atau clean energy.

Energi terbarukan dapat diterapkan di berbagai keperluan, dari bahan bakar untuk kendaraan bermotor hingga soal masak memasak.

Bioetanol Hasil Pemanfaatan Ampas Tahu 

Sebuah start up lokal yang didirikan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) asal Semarang menciptakan Energel, yaitu bahan bakar kompor portable ramah lingkungan yang terbuat dari Bioetanol.

Bahan baku bioetanol umumnya adalah tanaman yang banyak terdapat di Indonesia seperti ubi, singkong, jagung, dan tebu. Namun Energel memanfaatkan ampas tahu yang diolah jadi bioetanol.

Seperti bahan bakar kompor lainnya, Energel bisa dipakai untuk masak di dalam atau di luar rumah seperti untuk camping.

Kami mencoba Energel untuk memasak di udara terbuka. Karena bentuknya gel, sehingga ketika dituangkan, mudah dikontrol, tidak berantakan. Cara pakainya juga mudah, hanya perlu dituang ke dalam wadah bahan bakar pada kompor, lalu dibakar dengan pemantik api. Setelah wajan panas, kita bisa mulai masak seperti biasa.

Panas yang dihasilkan cukup stabil, meski tidak bisa dibilang sama seperti memasak dengan kompor biasa, apalagi kalau memasak di luar ruangan yang berangin.  Kami coba menggoreng telur yang matang dalam waktu relatif sama seperti masak menggunakan kompor gas. Tapi mungkin waktu masak ini berbeda-beda tergantung jenis makanannya. Untuk makanan yang lebih “berat” seperti ketika kami coba masak mie instan, menunggu airnya mendidih saja lumayan lama, lebih dari lima menit.

goreng telur dengan energel
Kami mencoba goreng telur dengan bahan bakar energel. Cukup efisien dan tidak berbau. 
bahan bakar energi terbarukan bioetanol energel
Energel dituangkan ke dalam wadah lalu dinyalakan dengan api seperti menyalakan lilin.

Cocok Dibawa Camping Dan Tersedia Dalam Berbagai Ukuran 

Selain ramah lingkungan, Energel juga tidak mengeluarkan bau selama pembakarannya. Harganya juga ekonomis. Untuk ukuran 500 gr bisa untuk pemakaian 7-8 jam, harganya hanya 22.500. Mengingat pemakaiannya yang irit, maka dengan kemasan ukuran 500 gr saja kita sudah bisa memasak berbagai macam masakan.

Untuk kamu yang baru mau coba, mungkin bisa mulai dengan ukuran yang paling kecil 200gr yang dijual seharga 13.500 dan bisa dipakai selama 3 jam. Ada juga yang ukuran 1 kg untuk pemakaian 15-16 jam yang dijual seharga 32.500.

Fungsional, praktis, dan ramah lingkungan, fitur-fitur ini membuat Energel amat cocok untuk dibawa sebagai perlengkapan untuk kegiatan outdoor seperti camping. “Selain ke konsumen umum, sejauh ini kami memang sudah memasarkan Energel terutama ke organisasi Mahasisa Pecinta Alam,”ujar Fajar Abdurrafi, CMO & Co-Founder Energel.

Kalau kamu tertarik, kamu bisa lakukan pre-order. Cek instagram mereka ya, di @energel_id.

Selain sebagai startup renewable energy, Energel juga menyediakan platform www.explore.energelid.com yang berisi edukasi krisis energi fosil, penggunaan bahan bakar terbarukan, dan potensi limbah sebagai energi. Platform ini bertujuan agar masyarakat tahu pentingnya menggunakan bahan bakar terbarukan untuk menggantikan penggunaan bahan bakar fosil. Yuk, dicek!

 

BACA JUGA: Green Astrology: Temukan Pohon Menurut Tanggal Lahir Kamu