Isu mikroplastik selalu bikin tidak nyaman. Ini seperti berperang dengan musuh yang tidak kelihatan. Dengan tercemarnya tanah dan air oleh sampah plastik, kita dihadapkan dengan kemungkinan kalau ikan atau daging hewani yang kita makan, bisa saja mengandung mikroplastik.

Terakhir, sebuah berita yang mengangkat hasil penelitian di Roma, Italia seolah menggenapi kekhawatiran ini.

Penelitian yang dipublikasikan di peer-reviewed journal pada Juni 2022. menyebutkan adanya temuan komponen plastik mikro  dalam air susu ibu (ASI).

Sampel ASI diperoleh dengan cara memerah menggunakan tangan, bukan alat pompa. Dari penelitian yang dilakukan pada sampel ASI dari 34 ibu, ditemukan komponan mikroplastik pada 26 sampel ASI (76%).

Komponen mikroplastik yang ditemukan meliputi polyethylene, polyvinyl chloride, dan polypropylene dengan ukuran bervariasi dari 2-12 μm (mikrometer).

Meski mengkhawatirkan, para ibu tetap disarankan untuk menyusui bayinya dengan pertimbangan ASI tetap jauh lebih sehat dibandingkan susu formula.

Pemberian susu formula pada bayi justru memerlukan media botol dan dot yang umumnya menggunakan bahan dari plastik. Sebuah penelitian menemukan paparan partikel plastik mikro dari proses penyiapan susu formula.

Hal ini memang sangat memungkinkan mengingat untuk menstrerilkan botol dan dot diperlukan suhu tinggi, begitu juga saat mengocok botol agar susu formula tercampur sempurna dengan air panas.

Dampak Komponen Mikroplastik terhadap kesehatan

Meski soal cemaran mikroplastik ini bikin cemas, laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa masih belum ada cukup bukti mengenai dampak komponen mikroplastik terhadap kesehatan manusia, termasuk pada bayi.

Tapi bukan kita bisa aman-aman saja, kan. Siapa yang tahu kalau dalam penelitian mendatang ternyata ditemukan dampak yang merugikan untuk itu.

Dengan penemuan ini, jelaslah pemerintah seharusnya lebih ketat lagi mengatur soal produksi dan penggunaan plastik. Pelaku industri seharusnya diberikan aturan yang mengarah pada penggunaan kemasan yang lebih ramah lingkungan dan bertanggungjawab juga untuk mengelola sampahnya.

Sebagai konsumen, sudah sepatutnya kita makin tertib untuk mengelola sampah dari rumah kita dan memilih untuk membeli produk dari produsen yang bertanggung jawab.

BACA JUGA: Waspada Mikroplastik dalam Makanan Kita