Candle healing adalah metode penyembuhan yang menyatukan kekuatan energi dari mediatasi dengan cahaya dan warna lilin.

Lain Warna, Lain Manfaatnya  

Bagaimana caranya lilin bisa menyembuhkan? Kira-kira begini…

Cahaya yang merupakan salah satu getaran energi, terdiri dari 7 warna pokok. Pernah dengar teori warna Isaac Newton? Newton menemukan bahwa jika dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan beragam warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang sering disingkat menjadi MEJIKUHIBINIU.

Masing-masing warna ternyata mempunyai frekuensi dan efek penyembuhan yang berbeda. Misalnya:

  • Warna biru yang memiliki frekuensi tinggi dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan.
  • Warna hijau untuk masalah yang berkaitan dengan jantung.
  • Warna jingga untuk mengatasi infeksi pada organ.
  • Warna putih dapat menyelaraskan aliran energi, membantu proses meditasi, meningkatkan pembersihan, membangkitkan harapan bagi yang patah semangat.
  • Warna merah diartikan sebagai simbol cinta dan kesehatan, ambisi yang besar, nafsu, dan potensi seksual yang merupakan ekspresi kekuatan hidup.

Saat lilin dinyalakan, energi cahaya dan warna memancar ke atmosfer dan diserap manusia. Energi ini yang akan beresonansi dengan aura pasien dan menyelaraskan keseimbangan.

Secara medis, tubuh adalah medan penyembuhan, sementara pada metafisika, medan penyembuhan adalah aura, yaitu medan energi elektromagnetik yang menyelubungi manusia.

Secara sederhana, kalau kita sedang sakit artinya tubuh sedang terlalu banyak energi negatif, karena itu perlu diseimbangkan dengan energi positif yang mendesak energi negatif keluar.

Mencoba Candle Healing

Saya pernah bertemu dengan Ibu Eryca, seorang praktisi candle healing. Di Indonesia, Ibu ini bisa dibilang praktisi awal yang mempopulerkan candle healing yang sampai hari ini pun masih terbilang jarang.

Dia memulai praktik dan risetnya sejak tahun 1996. Yang datang ke tempatnya kebanyakan tahu dari mulut ke mulut. Ibu Eryca juga menguasai berbagai metode penyembuhan metafisika lain seperti prana, kristal, dan makrifat.

Ketika masuk ke ruangannya, langsung terasa pergantian suasananya. Atmosfernya teduh dengan warna dan wewangian lembut merayap di penciuman. Sayup-sayup terdengar musik suara alam yang membuat perasaan makin tenang. Semua sudah dirancang untuk mengendurkan ketegangan.

“Penyembuhan bisa disinergikan dengan aroma dan musik. Intinya membawa pasien ke arah relaksasi, karena semakin rilkes maka semakin banyak energi yang terserap,”kata Ibu Eryca.

Di salah satu sudut ruangan terdapat tempat tidur seperti yang biasa kita lihat di klinik dokter. Tempat tidur ini dikelilingi gelas-gelas tembus pandang dengan beragam warna yang ditopang tiang setinggi tempat tidur atau sejajar dengan tubuh pasien. Gelas-gelas itu berisi lilin yang akan dipakai untuk terapi.

Saya tanya Ibu Eryca apakah lilin-lilin itu khusus untuk penyembuhan, ternyata lilin biasa. Lilin yang dipakai katanya adalah lilin putih yang terbuat dari parafin, stearite atau beeswax, bisa juga lilin berwarna.

Sebelum dibakar, lilin dibersihkan dengan minyak khusus. Eryca menyebut langkah ini sebagai pemrograman lilin. Proses ini membuang energi negatif yang mungkin terakumulasi saat pembuatan dan menguatkan vibrasi cahaya dan warna sehingga lebih efektif.

Efek lilin juga diperkuat dengan konfigurasi geometrik lilin yang disesuaikan dengan tujuan terapi atau gangguan pasien, yaitu membentuk segitiga, segi empat, bintang, dan lingkaran. Dalam pelukan temaram cahaya lilin yang menenangkan, pasien bermeditasi.

Setiap kunjungan biasanya berlangsung 15-20 menit.

Terapi Lilin untuk penyembuhan mental dan fisik

Ibu Eryca menjelaskan kalau terapi lilin ini bisa dipakai untuk gangguan fisik, mental dan spiritual. Pasiennya datang dengan berbagai keluhan. “Ada yang datang untuk masalah psikis seperti sering stres, tidak percaya diri, cemas, atau membawa anaknya yang hiperaktif, lambat merespons atau malas belajar, ada juga yang datang dengan gangguan amandel atau sinusitis,”jelasnya.

“Untuk masalah fisik, saya telusuri dulu kenapa bisa sakit, walaupun secara medis dia sudah bawa hasil pemeriksaan. Kanker misalnya. Itu tidak terjadi begitu saja. Kita telusuri secara kejiwaan apa yang terpendam sehingga menyebabkan dia seperti itu.”

Soal kesembuhan, jika kamu datang dan mengharapkan hasil tokcer seketika, rasanya kamu akan kecewa. Sama seperti penyembuhan kalau kita ke dokter, semua perlu proses dan waktu. Prosesnya dijelaskan dengan teoritis dan logis oleh Eryca.

“Saya hanya membantu, tidak menjanjikan kesembuhan. Penyembuhan akan berhasil jika ada tekad kuat dari mereka yang sakit itu sendiri.

terapi lilin penyembuhan
Seorang pasien menjalani terapi dengan Ibu Eryca. 

Candle Healing Bisa Dipelajari

Tahun 2003 Ibu Eryca mulai membagikan ilmunya kepada masyarakat. Dengan teori yang bisa dipertanggungjawabkan, dia ingin siapapun bisa mempelajari candle healing, termasuk pasiennya.

Jika kamu tertarik, ada kelas-kelas yang bisa kamu ikuti. Mungkin kamu juga bisa mulai dari buku yang ditulis Ibu Eryca yaitu “Candle Healing, penyembuhan dengan terapi Lilin” yang lengkap menjelaskan dari sejarah candle healing, cara memprogram lilin, aturan dasar penggunaan lilin, langkah-langkah penyembuhan, candle gazing, dan kasus penyembuhan dengan candle healing.

Kalau sudah mempelajarinya, lilin di rumah pasti tidak lagi dipakai hanya saat mati lampu, ya!

Tertarik coba?