Bambu digadang-gadang sebagai materi yang ramah lingkungan karena banyak alasan, antara lain karena tanaman ini dapat tumbuh tanpa memerlukan penggunaan pestisida atau pupuk, dan bambu juga tidak membutuhkan banyak air untuk tumbuh. Bambu hanya membutuhkan sekitar sepertiga jumlah air yang dibutuhkan untuk menumbuhkan pohon.

Kini makin banyak produk yang terbuat dari bambu dan dipasarkan dengan label “ramah lingkungan”. Salah satu yang banyak kita temui di pasaran adalah tisu dan sikat gigi.

Meski bambu adalah produk alami, apakah tisu dan sikat gigi yang dibuat dari bambu lantas bisa dibilang “ramah lingkungan”? Yuk kita cermati!

Tisu dari Bambu 

Tisu berbahan bambu terbuat dari olahan bubur bambu. Tisu dari bambu ini berwarna coklat, dikatakan sebagai tisu alternatif yang lebih ramah lingkungan dibanding tisu konvensional yang terbuat dari kayu. Tisu bambu ada yang berbentuk tisu wajah atau tisu toilet.

Setelah dipanen, bambu diolah menjadi bubur bambu dan bisa diubah menjadi tisu toilet tanpa menggunakan pemutih atau bahan kimia berbahaya lainnya.

Banyak yang beranggapan kalau tisu dari bambu tidak sekuat atau tahan lama seperti tisu yang terbuat dari kayu, tapi tidak begitu dengan pengalaman kami. Tisu bambu bekerja sebaik tisu biasa, mudah robek seperti tisu pada umumnya, namun cenderung menyerap lebih baik sehingga bisa menghemat pemakaian.

Mungkin kelemahannya adalah harganya lebih mahal daripada tisu biasa.

Sama seperti tisu biasa, beberapa merek tisu toilet dari bambu ada juga yang mengandung bahan kimia atau pewangi yang dapat membahayakan kesehatan. Jadi pastikan untuk memilih merek yang bebas dari bahan kimia dan wewangian.

Sikat Gigi dari Bambu Lebih Baik Untuk Lingkungan?

Sikat gigi bambu adalah alternatif ramah lingkungan yang populer untuk menggantikan sikat gigi plastik tradisional. Banyak orang, termasuk kami, ingin sekali bisa meninggalkan sikat gigi plastik karena sampah yang dihasilkannya. Dalam satu tahun, setiap orang sedikitnya menghasilkan 4 sikat gigi. Bagaimana dengan satu keluarga?

Sikat gigi plastik butuhkan waktu ratusan tahun untuk terdegradasi dan akhirnya mencemari lautan dan tempat pembuangan sampah. Sebaliknya, bambu adalah bahan yang berkelanjutan dan biodegradable.

Sikat gigi bambu juga biasanya lebih terjangkau daripada plastik. Namun, soal bulunya, ada beberapa kekhawatiran.

Beberapa sikat gigi bambu memiliki bulu nilon yang terbuat dari bahan berbasis minyak bumi dan tidak dapat terurai secara hayati. Yang lain memiliki bulu babi, yang menimbulkan kekhawatiran etis tentang perlakuan terhadap hewan.

Dari pengalaman kami, sikat gigi dari bambu juga tidak se-ergonomis sikat gigi plastik, dan gagangnya bisa berjamur kalau dibiarkan dalam keadaan lembap. Tapi kami baru mencoba satu merek sikat gigi bambu, mungkin merek lain memiliki kelebihan soal ini.

Terlepas dari kekurangan ini, sikat gigi bambu masih merupakan pilihan yang lebih berkelanjutan daripada sikat gigi plastik dan alternatif yang patut dipertimbangkan jika kamu ingin mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan.

BACA JUGA: 8 Cara Menuju Rumah Lebih Hijau